"Tablet narkotika jenis PCC berjumlah 1,2 juta tablet, hxymer 1,1 juta tablet dan tablet yang diduga carisoprodol berjumlah 210 ribu tablet, dengan jumlah keseluruhan 2,4 juta tablet, " kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Hengki menjelaskan kasus berawal pada Rabu (15/5), petugas menerima informasi terkait adanya pengiriman barang berupa obat yang mengandung narkotika jenis PCC dengan menggunakan sebuah mobil di Cakung, Jakarta Timur.
Hengki menambahkan dalam penggerebekan pabrik tersebut juga ditemukan sejumlah bahan baku PCC, mesin pencetak tablet, timbangan, alat cetak dan mesin pengaduk.
Baca juga: Rumah industri narkoba di Bogor digerebek polisi
"Menurut pengakuan tersangka, pabrik tersebut telah beroperasi sejak enam bulan lalu, tapi kami masih melakukan pendalaman kemungkinan ini telah berlangsung lama, " katanya.
Selain itu, Hengki menjelaskan masih ada tersangka lain berinisial S (DPO) yang berperan memerintahkan MH untuk membuat obat-obatan tersebut.Baca juga: Rumah industri narkoba di Bogor digerebek polisi
"Menurut pengakuan tersangka, pabrik tersebut telah beroperasi sejak enam bulan lalu, tapi kami masih melakukan pendalaman kemungkinan ini telah berlangsung lama, " katanya.
Hengki juga menyampaikan pengungkapan pabrik ini dapat menyelamatkan 830.000 jiwa dengan asumsi per orang mengonsumsi tiga tablet.
"Dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau 20 tahun penjara, " kata Hengki.
Baca juga: Polres Jakpus sita hampir 50 kilogram narkoba