Inggris jadi ekonomi terbesar Eropa pada 2030
27 Desember 2013 16:24 WIB
Gambar dari potongan video menunjukkan Mark Carney, yang akan diangkat menjadi Gubernur Bank Sentral Inggris, saat menjawab pertanyaan dari komite parlemen Inggris di London, Kamis (7/2). Carney mengatakan ia akan berhati-hati dalam melakukan perubahan apapun di bank sentral dalam melaksanakan kebijakan moneter, namun ia akan melakukan pemberian stimulus ekonomi untuk beberapa waktu. (REUTERS/UK Parliament)
London (ANTARA News) - Inggris akan melampaui Prancis dan Jerman menjadi ekonomi terbesar Eropa pada 2030, menurut penelitian dirilis, Kamis.
Kelompok riset Inggris, Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis (CEBR) memprediksi PDB Inggris akan melampaui Prancis pada 2018 sebelum menggusur Jerman pada sekitar 2030.
Tetapi itu akan disusul India dan Brazil selama periode waktu sama, kata studi itu.
"Jerman diperkirakan akan kehilangan posisinya sebagai ekonomi Eropa Barat terbesar diambilalih Inggris sekitar 2030 karena pertumbuhan penduduk yang lebih cepat di Inggris dan ketergantungan lebih rendah terhadap perekonomian Eropa lainnya," kata laporan itu.
"Jika euro bubar, prospek Jerman akan jauh lebih baik," pihaknya menambahkan. "Jerman berbasis Deutsche Mark tentu tidak akan terkejar oleh Inggris selama bertahun-tahun."
Kepala eksekutif think tank itu mengklaim, ekonomi Inggris akan tumbuh lebih cepat jika meninggalkan Uni Eropa.
"Insting saya, dalam jangka pendek, dampak meninggalkan Uni Eropa pasti akan negatif," Douglas McWilliams mengatakan kepada Daily Telegraph.
"Kecurigaan saya adalah bahwa selama periode 15 tahun, itu mungkin akan menjadi positif."
Kelompok riset Inggris, Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis (CEBR) memprediksi PDB Inggris akan melampaui Prancis pada 2018 sebelum menggusur Jerman pada sekitar 2030.
Tetapi itu akan disusul India dan Brazil selama periode waktu sama, kata studi itu.
"Jerman diperkirakan akan kehilangan posisinya sebagai ekonomi Eropa Barat terbesar diambilalih Inggris sekitar 2030 karena pertumbuhan penduduk yang lebih cepat di Inggris dan ketergantungan lebih rendah terhadap perekonomian Eropa lainnya," kata laporan itu.
"Jika euro bubar, prospek Jerman akan jauh lebih baik," pihaknya menambahkan. "Jerman berbasis Deutsche Mark tentu tidak akan terkejar oleh Inggris selama bertahun-tahun."
Kepala eksekutif think tank itu mengklaim, ekonomi Inggris akan tumbuh lebih cepat jika meninggalkan Uni Eropa.
"Insting saya, dalam jangka pendek, dampak meninggalkan Uni Eropa pasti akan negatif," Douglas McWilliams mengatakan kepada Daily Telegraph.
"Kecurigaan saya adalah bahwa selama periode 15 tahun, itu mungkin akan menjadi positif."
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: