Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Pemerintah China, Jepang, dan Korea Selatan menandatangani pernyataan bersama terkait kerja sama pengembangan sumber daya air (SDA) di sela-sela World Water Forum (Forum Air Dunia/WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, Senin.

Pernyataan bersama tersebut ditandatangani oleh Menteri Sumber Daya Air China Li Guoying, Wakil Menteri Tanah, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang Koyari Takashi, dan Deputi Menteri Kebijakan Manajemen Air Kementerian Lingkungan Korea Selatan Park Jae-Heyon.

Dalam sambutannya, Menteri Sumber Daya Air China Li Guoying mengatakan bahwa negaranya telah menjalankan kerja sama yang erat dalam berbagai aspek, termasuk lingkungan dan sumber daya air, dengan Jepang dan Korea Selatan.

“Kami telah melaksanakan banyak rapat tingkat menteri dan mendorong kerja sama konservasi air di tingkat daerah sebagai upaya kontribusi aktif kami dalam memperbaiki kualitas air dunia,” ucap Li.

Ia mengatakan, kerja sama tersebut semakin mendesak mengingat perubahan iklim dan aktivitas manusia memiliki pengaruh besar terhadap meningkatnya keparahan dan ketidakpastian terjadinya bencana, seperti banjir dan kekeringan.

Baca juga: WWC dorong pembangunan infrastruktur air bersih di daerah tertinggal

Selain itu, Li menyebut usaha pihaknya sesuai dengan amanat Presiden China Xi Jinping yang menjadikan manajemen air yang baik sebagai salah satu fokus pemerintahannya.

Pemerintah China, ucapnya, juga berkomitmen mengoordinasikan pembangunan berkualitas dan keamanan tingkat tinggi, serta mengutamakan langkah pencegahan.

Ketiga negara itu sepakat bahwa kerja sama trilateral tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam menangani masalah air yang dihadapi masing-masing negara.

Kerja sama itu dikembangkan sesuai dengan Memorandum Kerja Sama tentang Mekanisme Rapat Tingkat Menteri antara kementerian ketiga negara yang menangani masalah air yang ditandatangani di Prancis pada 13 Maret 2012.

Pernyataan tersebut juga mengakui pentingnya keikutsertaan generasi muda dalam menangani permasalahan air akibat perubahan iklim, selaras dengan Deklarasi Beijing yang disahkan pada Kongres Air Dunia ke-18 pada September 2023.

Baca juga: WMO serukan negara miliki pembiayaan peringatan dini peristiwa iklim