Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Jakarta Barat kembali menargetkan nol pemungutan suara ulang (PSU) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada November 2024.

Target tersebut sama dengan pencapaian pada Pilkada 2012, Pemilu 2014, Pilkada 2017, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 yang tidak ada PSU di wilayah Jakarta Barat (Jakbar).

"Sejak Pilkada 2012, Pemilu 2014, Pilkada 2017, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024, kami tidak ada PSU di Jakarta Barat. Jadi kami menargetkan pada pilkada kali ini tidak ada PSU," ujar Ketua KPU Jakbar Endang Istianti saat dihubungi di Jakarta pada Senin.

Untuk mencapai target tersebut, KPU Jakbar melakukan sejumlah langkah seperti memperkuat pendataan pemilih dan memastikan pemahaman informasi bagi seluruh Badan Ad Hoc KPU, seperti Panitia Pemilihan Kecamatan,(PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

"Untuk itu adalah kita melakukan beberapa strategi ya, memperkuat kembali strategi dalam pendataan pemilih dan memastikan pemahaman informasi pengetahuan seluruh badan Ad Hoc kami seperti PPK dan PPS," kata Endang.

Baca juga: Heru minta Satpol PP tingkatkan sinergi jaga keamanan jelang pilkada
Baca juga: Jawara-jawara Jakarta Barat pasang badan untuk Anies-Sandiaga


Endang menyebutkan bahwa jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pilkada DKI di Jakarta Barat adalah setengah dari jumlah TPS pemilu."Jadi kalau pemilu kemarin kan ada 7.169 TPS kan, nah kalau pas pilkada sekarang itu setengahnya," kata Endang.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto menyebutkan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta menjadi tolok ukur seluruh provinsi di Indonesia.

"Pilkada di Jakarta menjadi barometer untuk tingkat nasional. Sudah barang tentu, walaupun pilkada bukan hanya ada di Jakarta, saya yakin seluruh provinsi di Indonesia akan fokus ke Jakarta," kata Uus usai melantik 40 orang PPK di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (16/5).

Karena itu, Uus meminta 40 orang PPK yang baru dilantik untuk menjaga nama baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakbar dan integritas kerja.

"Untuk itu, kepada seluruh PPK untuk bisa menjaga nama baik, jaga integritas. Karena bagaimanapun sukses tidaknya pelaksanaan pilkada di Jakarta, salah satunya tergantung kepada kesuksesan dari teman-teman PPK," kata Uus.