Medan (ANTARA News) - Sebanyak 18.412 jiwa dari 5.752 kepala keluarga pengungsi letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, merayakan Hari Natal 2013 di sejumlah titik lokasi penampungan Kota Kabanjahe.

Ketua Media Center Penanganan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Taringan, ketika dihubungi dari Medan, Kamis, mengatakan bahwa perayaan Natal tersebut dilaksanakan di pos komando (posko) pengungsi, gereja, gudang jeruk, gedung serba guna KNPI, dan lapangan terbuka.

Menurut dia, para pengungsi juga tetap gembiraan saat misa Natal pada Rabu (25/12) siang.

Bahkan, ia mengemukakan, kegiatan misa Natal secara sederhana dan penuh khidmat juga berlangsung Selasa (24/12) malam.

"Para pengungsi tersebut juga menyadari situasi mereka saat ini yang sedang mengalami bencana akibat fenomena alam Gunung Sinabung," ucap Jhonson.

Namun, katanya, para pengungsi itu tetap dengan penuh bergembira merayakan kegiatan Natal 2013 dan menyambut Tahun Baru 2014.

"Seluruh Pos Penampungan, yakni GBKP Payung, Losd Tiga Binanga, GBKP Kota Kabanjahe, Paroki Gereja Khatolik Kabanjahe, Kantor Asap Kabanjahe, Losd Desa Sempajaya, Losd Tanjung Mbelang dan Zentrum Kabanjahe merayakan kegiatan Natal tersebut," kata Jhonson.

Data yang diperoleh di Posko Penanganan Bencana Gunung Sinabung, Kabanjahe, sebanyak 18.412 iwa pengungsi atau 5.752 kepala keluarga ditampung 31 lokasi.Beberapa diantaranya, Los Tiga Binanga, GBKP Payung dan Masjid Agung Kabanjahe.

Kemudian, Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang dan Los Tanjung Pulo.

Para pengungsi tersebut berasal dari 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, seperti Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.

Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi Awas terhitung mulai Minggu (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 kilometer sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung diminta mengungsi. (*)