140 instruktur vokasi adu kreativitas dalam KKIN Kemenaker di Kaltim
20 Mei 2024 13:46 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi membuka Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) Kementerian Ketenagakerjaan IX Regional Wilayah Tengah di Samarinda, Kalimantan Timur, Ahad (19/5/2024) (ANTARA/HO-Kemenaker)
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 140 instruktur pendidikan kerja bidang vokasi saling adu kreativitas dalam Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) Kementerian Ketenagakerjaan IX Regional Wilayah Tengah di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa ratusan instruktur tersebut berasal dari dari lembaga pelatihan kerja pemerintah yaitu BBPVP Bekasi, BBPVP Serang, BPVP Samarinda, BPVP Bantaeng, lembaga pelatihan kerja swasta dan dunia industri.
Masing-masing memiliki 14 bidang keahlian yakni Instalasi Listrik, Elektronika, Pendingin dan Tata Udara, Otomotif Sepeda Motor, Otomotif Kendaraan Ringan, Desain Grafis, Perancangan Rekayasa Mekanik CAD, Solusi Perangkat Lunak Teknologi Informasi untuk Bisnis, Tata Busana, Kecantikan, Pelayanan Restoran, Pembuatan Kabinet dan Barista.
"Kompetisi ini akan menilai bagaimana metodologi pelatihan kerja dan kompetensi bidang keahlian mereka masing-masing. Keahlian Barista dan Pembuatan Kabinet merupakan dua bidang yang kali pertama diperlombakan dalam ajang KKIN ke-IX ini, " ujarnya.
Baca juga: Kemenaker alokasi Rp1 miliar tingkatkan kompetensi orang asli Papua
Baca juga: Kemenaker: Tempat kerja sangat strategis untuk menanggulangi TB
Ia menjelaskan, Kemnaker memiliki tanggung jawab yang besar untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi, sehingga hal demikian yang melatarbelakangi KKIN tersebut diselenggarakan pada 19 – 23 Mei 2023.
Melalui KKIN, Kemenaker mengharapkan terciptanya wadah bagi para instruktur vokasi maupun trainer untuk saling berkompetisi, saling belajar dan memotivasi karena sekalipun berbeda lembaga namun memiliki tugas yang sama untuk menciptakan generasi unggul dan berkualitas.
"Dari sini pula para instruktur diharapkan dapat terus meng-upgrade kemampuannya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan optimal sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia yang kompeten Indonesia Emas tahun 2045," ujarnya.*
Baca juga: BP3MI: Tren pekerja migran asal Aceh ke Jepang meningkat
Baca juga: Kemenaker diminta awasi pembayaran THR industri manufaktur
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa ratusan instruktur tersebut berasal dari dari lembaga pelatihan kerja pemerintah yaitu BBPVP Bekasi, BBPVP Serang, BPVP Samarinda, BPVP Bantaeng, lembaga pelatihan kerja swasta dan dunia industri.
Masing-masing memiliki 14 bidang keahlian yakni Instalasi Listrik, Elektronika, Pendingin dan Tata Udara, Otomotif Sepeda Motor, Otomotif Kendaraan Ringan, Desain Grafis, Perancangan Rekayasa Mekanik CAD, Solusi Perangkat Lunak Teknologi Informasi untuk Bisnis, Tata Busana, Kecantikan, Pelayanan Restoran, Pembuatan Kabinet dan Barista.
"Kompetisi ini akan menilai bagaimana metodologi pelatihan kerja dan kompetensi bidang keahlian mereka masing-masing. Keahlian Barista dan Pembuatan Kabinet merupakan dua bidang yang kali pertama diperlombakan dalam ajang KKIN ke-IX ini, " ujarnya.
Baca juga: Kemenaker alokasi Rp1 miliar tingkatkan kompetensi orang asli Papua
Baca juga: Kemenaker: Tempat kerja sangat strategis untuk menanggulangi TB
Ia menjelaskan, Kemnaker memiliki tanggung jawab yang besar untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi, sehingga hal demikian yang melatarbelakangi KKIN tersebut diselenggarakan pada 19 – 23 Mei 2023.
Melalui KKIN, Kemenaker mengharapkan terciptanya wadah bagi para instruktur vokasi maupun trainer untuk saling berkompetisi, saling belajar dan memotivasi karena sekalipun berbeda lembaga namun memiliki tugas yang sama untuk menciptakan generasi unggul dan berkualitas.
"Dari sini pula para instruktur diharapkan dapat terus meng-upgrade kemampuannya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan optimal sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia yang kompeten Indonesia Emas tahun 2045," ujarnya.*
Baca juga: BP3MI: Tren pekerja migran asal Aceh ke Jepang meningkat
Baca juga: Kemenaker diminta awasi pembayaran THR industri manufaktur
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
Tags: