Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap Kota Jakarta menjadi pemimpin (leader) bagi kota global yang tidak hanya di lingkup ASEAN, tetapi juga di Asia maupun dunia sesuai dengan tujuan Indonesia Emas 2045. Hal itu dikatakan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali saat menjadi Inspektur Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-116 dengan tema tema "Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas" dan membacakan pidato Kementerian Komunikasi dan Informatika di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin.

"Hari ini Indonesia berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Harapannya, Kota Jakarta dapat menjadi pemimpin bagi kota global hingga di tingkah dunia," kata Marullah.

Marullah menyebutkan, kebangkitan kedua merupakan momentum terpenting bagi bangsa Indonesia. Karena itu, masyarakat Jakarta harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri dan keyakinan.

Baca juga: Jakarta fokus pelatihan kerja perdagangan dan industri
Apalagi, kemajuan telah terpampang di depan mata. Momentum ini harus ditangkap agar terus menuju mimpi sebagai bangsa sebagaimana kebangkitan nasional yang terjadi pada 20 Mei 1908 yang telah menginspirasi Indonesia menjadi negara merdeka.

"Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, serta potensi transformasi digital kita menjadi modal dasar menuju Indonesia Emas 2045," ujar Marullah.

Selain itu, Marullah mengatakan, bonus demografi yang dimiliki Indonesia harus dikelola dengan baik. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya, yakni adopsi teknologi digital.

Tingkat penetrasi internet di Indonesia pun telah mencapai 79,5 persen dari total populasi. Hal ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun dolar AS pada 2030.

Baca juga: Guru besar UI: IPM indikator keberhasilan Jakarta sebagai kota global
Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-116 yang mengisi tema "Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas" di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024). (ANTARA/HO-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta)

Marullah menjelaskan, dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.
Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Menurut Marullah, kerja sama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti.

"Hasil demi hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan perdesaan, di seluruh penjuru tanah air. Karena itu, upaya kolaborasi harus terus ditingkatkan untuk mendukung kemajuan bangsa Indonesia," kata
Marullah.