Banjir di Jember berangsur surut
26 Desember 2013 17:27 WIB
Seorang warga mengevakuasi hewan ternak saat banjir di Desa Kraton, Kencong, Jember, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Sebanyak 1.162 rumah di Desa Kraton dan Paseban Kencong terendam banjir karena jebolnya tanggul sungai Tanggul. (ANTARA FOTO/Seno)
Jember (ANTARA News) - Banjir yang merendam lebih dari seribu rumah warga dan ratusan hektare lahan pertanian di Kecamatan Kencong dan Gumukmas, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berangsur mulai surut.
"Banjir sudah mulai surut di beberapa desa, namun sebagian rumah warga di kawasan hilir yakni Desa Paseban masih terendam air dengan ketinggian sekitar 50 centimeter (cm)," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo, Kamis.
Menurut dia, kawasan hulu di Sumberbaru dan Tanggul tidak turun hujan deras selama dua hari terakhir, sehingga air luapan Sungai Tanggul yang menggenangi rumah warga juga mulai surut.
"Kalau cuaca cerah seperti ini terus, maka diprediksi dua hari lagi air benar-benar surut dan tidak ada lagi genangan air yang merendam rumah warga dan jalan raya," tuturnya.
Pihak BPBD, lanjut dia, tetap mendistribusikan bantuan berupa makanan siap saji karena korban banjir masih disibukkan dengan kegiatan bersih-bersih rumah dan terbatasnya persediaan air bersih.
"Kami juga akan mendistribusikan bantuan berupa sembako kepada korban banjir, apabila air sudah surut dan warga bisa beraktivitas seperti biasanya. Bantuan air bersih dari PDAM juga akan didatangkan," katanya.
Sementara pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Jember memperbaiki tangkis dan bantaran Sungai Tanggul yang jebol untuk mengurangi luapan air yang mengarah ke pemukiman warga.
Kepala UPT Pengairan Kencong, Susmiadi mengatakan, tangkis Sungai Tanggul di kecamatan tersebut telah jebol selama delapan kali, namun jebolnya tangkis pada Jumat (20/12) paling sulit ditangani dibandingkan sebelumnya.
"Jebolnya tangkis terjadi pada musim hujan dan tidak hanya tangkis sepanjang 50 meter yang jebol, namun bantaran sungai (berem) juga ikut tergerus sepanjang 35 meter dengan kedalaman 6 meter," paparnya.
Menurut dia, pihaknya sudah mengerahkan empat alat berat berupa dua eskavator, satu unit buldoser dan satu unit longboom karena petugas harus menutup bibir bantaran yang tergerus sungai lebih dulu, kemudian menutup tangkis yang jebol.
"Yang menjadi kendala kami adalah cuaca. Awalnya saya estimasikan pekerjaan itu selesai Kamis ini, namun Rabu (25/12) pagi turun hujan, sehingga pelaksanaan perbaikan juga molor dan diprediksi selesai pada Jumat (27/12) sore," ujarnya.
Banjir akibat hujan deras dan luapan sungai menerjang Kabupaten Jember pada Jumat (20/12) malam, merendam sebanyak 1.394 rumah warga tiga desa di Kecamatan Kencong yakni Desa Kraton, Paseban, dan Cakru, serta Desa Kepanjen di Kecamatan Gumukmas dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
"Banjir sudah mulai surut di beberapa desa, namun sebagian rumah warga di kawasan hilir yakni Desa Paseban masih terendam air dengan ketinggian sekitar 50 centimeter (cm)," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo, Kamis.
Menurut dia, kawasan hulu di Sumberbaru dan Tanggul tidak turun hujan deras selama dua hari terakhir, sehingga air luapan Sungai Tanggul yang menggenangi rumah warga juga mulai surut.
"Kalau cuaca cerah seperti ini terus, maka diprediksi dua hari lagi air benar-benar surut dan tidak ada lagi genangan air yang merendam rumah warga dan jalan raya," tuturnya.
Pihak BPBD, lanjut dia, tetap mendistribusikan bantuan berupa makanan siap saji karena korban banjir masih disibukkan dengan kegiatan bersih-bersih rumah dan terbatasnya persediaan air bersih.
"Kami juga akan mendistribusikan bantuan berupa sembako kepada korban banjir, apabila air sudah surut dan warga bisa beraktivitas seperti biasanya. Bantuan air bersih dari PDAM juga akan didatangkan," katanya.
Sementara pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Jember memperbaiki tangkis dan bantaran Sungai Tanggul yang jebol untuk mengurangi luapan air yang mengarah ke pemukiman warga.
Kepala UPT Pengairan Kencong, Susmiadi mengatakan, tangkis Sungai Tanggul di kecamatan tersebut telah jebol selama delapan kali, namun jebolnya tangkis pada Jumat (20/12) paling sulit ditangani dibandingkan sebelumnya.
"Jebolnya tangkis terjadi pada musim hujan dan tidak hanya tangkis sepanjang 50 meter yang jebol, namun bantaran sungai (berem) juga ikut tergerus sepanjang 35 meter dengan kedalaman 6 meter," paparnya.
Menurut dia, pihaknya sudah mengerahkan empat alat berat berupa dua eskavator, satu unit buldoser dan satu unit longboom karena petugas harus menutup bibir bantaran yang tergerus sungai lebih dulu, kemudian menutup tangkis yang jebol.
"Yang menjadi kendala kami adalah cuaca. Awalnya saya estimasikan pekerjaan itu selesai Kamis ini, namun Rabu (25/12) pagi turun hujan, sehingga pelaksanaan perbaikan juga molor dan diprediksi selesai pada Jumat (27/12) sore," ujarnya.
Banjir akibat hujan deras dan luapan sungai menerjang Kabupaten Jember pada Jumat (20/12) malam, merendam sebanyak 1.394 rumah warga tiga desa di Kecamatan Kencong yakni Desa Kraton, Paseban, dan Cakru, serta Desa Kepanjen di Kecamatan Gumukmas dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: