Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memfokuskan pelatihan kerja sektor perdagangan dan industri bagi warga untuk menyongsong Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global. Hal tersebut merupakan hasil dari rangkaian kajian Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta dilihat dari segi tata ruang dan tata guna lahan serta jenis klarifikasi dari perusahaan yang diarahkan ke beberapa kategori.

"Pelatihan kerja ini dalam rangka perwujudan Jakarta sebagai kota global dan pusat perekonomian," kata Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta Hari Nugroho saat dihubungi di Jakarta, Senin.


Disnakertransgi DKI Jakarta telah melakukan rangkaian kajian. "Pelatihan kerja diarahkan ke kategori perkantoran dan perdagangan, perhotelan dan industri," katanya.

Baca juga: DKI siapkan pelatihan kerja khusus untuk juru parkir liar sesuai minat
Hari menjelaskan, dengan kategori tersebut dan keberadaan Pusat Pelatihan Kerja serta sarana prasarana, dapat disampaikan kejuruan unggulan masing-masing Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) sesuai dengan hasil kajian, antara lain:

1. PPKD Jakarta Pusat: Kejuruan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), perhotelan dan perkantoran

2. PPKD Jakarta Utara: Kejuruan operator alat berat, "handling", logistik dan pergudangan

3. PPKD Jakarta Barat: kejuruan tata boga otomotif dan industri

4. PPKD Jakarta Selatan: Kejuruan bahasa asing dan tata graha, tata boga, barista dan lain-lain

5. PPKD Jakarta Timur: Kejuruan tata kecantikan, barista dan otomotif serta pendingin.

6. Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las (PPKKPL): Kejuruan teknik las dan las bawah air

7. Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI): Kejuruan teknik pendingin, tata busana, teknik listrik dan pendingin

Baca juga: Pemkot Jaksel beri pelatihan kerja bagi jukir yang kena penertiban
​​​​​​​
Disnakertransgi DKI Jakarta juga menegaskan, pelatihan kerja yang dilaksanakan tahun ini difokuskan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota pintar (smart city).
Untuk mewujudkan kota pintar, Jakarta pastinya membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dan tenaga kerja yang mencerminkan kompetensi dasar.

Kompetensi dasar yang dimaksud antara lain memiliki literasi digital tinggi, menguasai bahasa pergaulan global, kota hijau dan area kompetensi teknis yang selaras dengan amanah undang-undang sehingga Jakarta muncul sebagai pusat bisnis dan perdagangan nasional.

Adapun kapasitas pelatihan kerja tahun 2024 di Pusat Pelatihan Kerja Jakarta Timur sebanyak 1.200 orang, Jakarta Selatan (960), Jakarta Barat (1.140), Jakarta Pusat (1.260) dan Jakarta Utara (1.330).

Lalu kapasitas di Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri sebanyak 1.800 orang. Sedangkan Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las 392 orang.