Jakarta (ANTARA) - Praktisi kesehatan dr. Arnold Soetarso, Sp.A mengemukakan bahwa orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh lemak perlu divaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) demi mencegah terkena pneumonia. PCV diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang seringkali menyebabkan pneumonia atau infeksi peradangan paru.
"Vaksin disarankan untuk orang dewasa yang memiliki keadaan khusus atau immunocompromised seperti orang dewasa dengan penyakit diabetes, jantung, kanker atau pun orang yang lanjut usia," kata dia dihubungi di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan dalam rangka peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2024 dan acara puncak Pekan Imunisasi Dunia DKI Jakarta yang akan diadakan 8 Juni mendatang.
Menurut praktisi kesehatan yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu, khusus orang yang berusia lanjut, mereka dapat memaksimalkan efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae dengan mendapatkan vaksin PPSV23 setiap lima tahun sekali.
Baca juga: Kemenkes: 95 persen anak Indonesia harus sudah imunisasi PPSV23 (Pneumococcal Polysaccharide
Vaccine) merupakan jenis vaksin yang diberikan pada mereka dengan risiko tinggi terkena infeksi pneumokokus seperti pneumonia.
"Tidak ada dampak buruk pada pemberian lebih dari satu kali suntikan karena dengan pemberian lebih dari suntikan, diharapkan imunitas atau antibodi yang ditimbulkan akan lebih meningkat," ujar Arnold yang berpraktik di Klinik Happy Baby Inc, Jakarta Barat, itu.
Dia menambahkan, kontraindikasi pemberian vaksin PCV, yakni pada pasien yang pernah mengalami reaksi alergi atau anafilaksis pada pemberian vaksin PCV sebelumnya.
Penyuntikan diberikan bersamaan dengan imunisasi DPT-HB-Hib, polio tetes dan rotavirus. Khususnya imunisasi DPT-HB-Hib, diketahui dapat mencegah penyakit pneumonia yang disebabkan virus Haemophilus influenzae tipe b.
Saat ini, imunisasi PCV sudah bisa didapatkan di seluruh Puskesmas di DKI Jakarta sebagai rangkaian dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Lalu, terkait syarat yang harus dibawa sebelum anak divaksin, yakni data individu berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) bayi dan ibu agar hasil imunisasi dapat terlihat di dalam sertifikat imunisasi yang dapat diunduh di aplikasi "Satu Sehat".