World Water Forum 2024
Presiden sebut kolaborasi kunci keberhasilan dunia atasi masalah air
20 Mei 2024 09:57 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 2024/Maulana Surya/pras/aa.
Bali (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan kolaborasi menjadi kata kunci bagi keberhasilan dunia dalam mengatasi tantangan global terkait air.
Pernyataan itu disampaikan Presiden dalam pidatonya saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali Internasional Convention Center (BICC), Bali, Senin.
Baca juga: Presiden awali agenda KTT World Water Forum dengan santap malam di GWK
"Dengan berkumpulnya kita di Bali hari ini, tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air," katanya.
Ia mengatakan ketersediaan air bersih yang semakin menipis adalah tantangan global saat ini. Dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air, hanya 1 persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi.
Bahkan, di tahun 2050, kata Jokowi, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan.
"No water, no life, no growth. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik, karena setiap tetesnya sangat berharga," katanya.
Di Indonesia, kata Jokowi, kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam merestorasi Sungai Citarum serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di Waduk Cirata, dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia.
Baca juga: Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan membuka KTT World Water Forum pagi ini
Baca juga: Presiden berharap kebersamaan di makan malam World Water Forum ke-10 perkuat kolaborasi
Pernyataan itu disampaikan Presiden dalam pidatonya saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali Internasional Convention Center (BICC), Bali, Senin.
Baca juga: Presiden awali agenda KTT World Water Forum dengan santap malam di GWK
"Dengan berkumpulnya kita di Bali hari ini, tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air," katanya.
Ia mengatakan ketersediaan air bersih yang semakin menipis adalah tantangan global saat ini. Dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air, hanya 1 persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi.
Bahkan, di tahun 2050, kata Jokowi, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan.
"No water, no life, no growth. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik, karena setiap tetesnya sangat berharga," katanya.
Di Indonesia, kata Jokowi, kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam merestorasi Sungai Citarum serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di Waduk Cirata, dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia.
Baca juga: Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan membuka KTT World Water Forum pagi ini
Baca juga: Presiden berharap kebersamaan di makan malam World Water Forum ke-10 perkuat kolaborasi
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: