Pertamina targetkan laba bersih 2014 Rp36 triliun
26 Desember 2013 11:57 WIB
Pekerja membersihkan bagian luar Gedung Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) di Jakarta.Pertamina menargetkan perolehan laba bersih pada tahun 2014 sebesar Rp36 triliun.(ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menargetkan perolehan laba bersih pada 2014 sebesar 3,44 miliar dolar AS atau setara Rp36 triliun.
Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengatakan, pada 2014, pendapatan direncanakan 79 miliar dolar atau naik enam persen dibandingkan prognosa 2013.
"Laba usaha diperkirakan 6,67 miliar dolar dengan laba bersih 3,44 miliar dolar," katanya saat menjelaskan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2014 yang disahkan pemegang saham di Jakarta, Senin (23/12).
Menurut dia, perolehan laba ditopang antara lain dari produksi minyak dan gas yang ditargetkan pada 2014 mencapai 554.700 barel setara minyak per hari.
"Tingkat produksi itu terdiri atas minyak 284.000 barel per hari dan gas 1.567 MMSCFD," katanya.
Pada 2014, lanjutnya, selain eksisting, produksi migas Pertamina juga meningkat dari akuisisi dan merjer sejumlah blok migas dalam dan luar negeri. Sedangkan, bisnis panas bumi pada 2014 akan meningkat menjadi 3.036 GWh.
"Bisnis hulu diperkirakan bisa menyumbangkan lebih dari 50 persen dari total laba usaha," ujarnya.
Untuk bisnis hilir, pendapatan didukung antara lain peningkatan bisnis niaga gas sebesar 374 persen melalui sinergi antara-anak perusahaan untuk memaksimalkan usaha dari hulu, transportasi, hingga kegiatan niaganya.
"Bisnis gas akan meningkat dengan mulai gencarnya program konversi BBM ke gas untuk kendaraan," katanya. Sedangkan belanja modal (capital expenditure/capex) 2014, tambah dia, ditargetkan 7,85 miliar dolar.
Dengan rincian alokasi, hulu 48 persen, pengembangan bisnis 22,2 persen, gas 13,4 persen, pengolahan 6,4 persen, pemasaran dan niaga 6,1 persen, dan petrokimia serta anak perusahaan 3,9 persen.
Dalam RKAP 2014, Pertamina juga merencanakan pertumbuhan aset konsolidasi menjadi sebesar 52,6 miliar dolar atau naik sekitar 13 persen dari 2013.
Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengatakan, pada 2014, pendapatan direncanakan 79 miliar dolar atau naik enam persen dibandingkan prognosa 2013.
"Laba usaha diperkirakan 6,67 miliar dolar dengan laba bersih 3,44 miliar dolar," katanya saat menjelaskan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2014 yang disahkan pemegang saham di Jakarta, Senin (23/12).
Menurut dia, perolehan laba ditopang antara lain dari produksi minyak dan gas yang ditargetkan pada 2014 mencapai 554.700 barel setara minyak per hari.
"Tingkat produksi itu terdiri atas minyak 284.000 barel per hari dan gas 1.567 MMSCFD," katanya.
Pada 2014, lanjutnya, selain eksisting, produksi migas Pertamina juga meningkat dari akuisisi dan merjer sejumlah blok migas dalam dan luar negeri. Sedangkan, bisnis panas bumi pada 2014 akan meningkat menjadi 3.036 GWh.
"Bisnis hulu diperkirakan bisa menyumbangkan lebih dari 50 persen dari total laba usaha," ujarnya.
Untuk bisnis hilir, pendapatan didukung antara lain peningkatan bisnis niaga gas sebesar 374 persen melalui sinergi antara-anak perusahaan untuk memaksimalkan usaha dari hulu, transportasi, hingga kegiatan niaganya.
"Bisnis gas akan meningkat dengan mulai gencarnya program konversi BBM ke gas untuk kendaraan," katanya. Sedangkan belanja modal (capital expenditure/capex) 2014, tambah dia, ditargetkan 7,85 miliar dolar.
Dengan rincian alokasi, hulu 48 persen, pengembangan bisnis 22,2 persen, gas 13,4 persen, pengolahan 6,4 persen, pemasaran dan niaga 6,1 persen, dan petrokimia serta anak perusahaan 3,9 persen.
Dalam RKAP 2014, Pertamina juga merencanakan pertumbuhan aset konsolidasi menjadi sebesar 52,6 miliar dolar atau naik sekitar 13 persen dari 2013.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: