Makassar (ANTARA News) - Pasca ambruknya salah satu dermaga di Pelabuhan Cappa Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Senin (23/12), warga Kota Parepare panen telur dari kendaraan yang jatuh ke laut.

"Sejak kemarin hingga malam ini, warga masih berburu telur karena salah satukendaraan yang ikut terjatuh ke laut, mengangkut sebanyak 72 ribu butir telur ayam atau sekitar 2.400 rak," kata salah seorang warga Kelurahan Kampung Pisang, Kecamatan Ujung, Kota Parepare Wahyu menanggapi aksi warga di wilayahnya, Rabu.

Kesibukan warga berburu telur yang jatuh ke laut itu, larut bersama kesibukan tim SAR gabungan yang berusaha mengevakuasi 18 motor dan 3 unit mobil keamanan. Sementara petugas keamanan pelabuhan pun tidak mampu berbuat banyak, meski telah mengeluarkan peringatan.

Menurut Wahyu, meskipun dengan alat seadanya, dia bersama warga lainnya, menyelam hingga kedalaman dua meter untuk mencari telur yang ikut hanyut bersama truk.

"Syukur-syukur masih banyak yang utuh. Selain bisa dikonsumsi sendiri, bisa juga dijual," katanya.

Telur yang dijual, lanjut dia, harganya cukup murah Rp400 per butir dibanding harga pasaran yang mencapai Rp1.200 per butir.

Hal yang sama dikatakan warga Parepare lainnya Unding. Berbekal kacamata renang dan keranjang plastik, unding mulai menyelam dan memunguti telur-telur yang masih utuh.

Bahkan masih ada telur utuh tersusun dalam raknya saat ditemukan warga di dalam laut.

"Saya sudah dapat ratusan butir telur, sebagian saya jual," katanya.

Sementara Mahir, salah satu petugas petugas SAR mengaku, keberadaan warga yang ikut turun ke laut saat petugas sibuk berusaha melakukan pencarian kendaraan yang jatuh ke laut, mempengaruhi aktivitas petugas SAR.

Dia mengatakan, selain mengganggu kegiatan tim SAR, juga yang terburuk dikhawatirkan bisa menyebabkan jatuh korban. Hanya saja, warga tak mengacuhkan larangan petugas keamanan.
(KR-RY/A034)