Klaten (ANTARA News) - Ratusan warga lereng Gunung Merapi menggelar perayaan Natal yang unik lewat ritual kirab air hujan keliling di Dukuh Surowono, Desa Tangkil, Kemalang Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu.

Kirab budaya tersebut diikuti perwakilan dari tokoh lintas agama desa setempat yang dipimpin Romo Kirdjito Pastur Gereja Paroki Santo Paulus Kebonarum Klaten.

Sebelum diberangkatkan, peserta kirab mengelilingi desa sejauh satu kilometer, diawali dengan doa menurut ajaran Hindu, kemudian Islam danterakhir Katolik.

Kiran budaya perayaan Natal diawali dengan seekor kerbau dan diikuti sejumlah tokoh masyarakat, dua gunungan yakni hasil bumi dan botol plastik yang berisi air hujan, dan sejumlah seni budaya rakyat lereng Merapi.

Menurut Romo Kirdjito, kirab budaya ini merupakan kenikmatan dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri dengan memetik melalui alam.

"Air hujan yang diberikan kepada masyarakat Lereng Merapi untuk kebutuhan sehari-hari sejak puluhan tahun yang lalu harus disyukuri dengan mengisi ke dalam botol plastik yang tertutup," kata Kirdjito.

Masyarakat Desa Tangkil menghiasi sejumlah dinding gereja dengan ribuan botol plastik berwarna-warni, sehingga tampak meriah, bahkan dua pohon Natal ukuran raksasa berdiri menghiasi luar Gereja Santo Petrus Paulus Surowono Tangkil, terbuat khusus dari ribuan botol plastik berisi air hujan.

"Ini cara baru untuk memanfaatkan air hujan yang lebih baik untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat lereng Merapi," kata Romo Kirdjito.