Jakarta (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla meminta program konversi minyak tanah ke elpiji bisa selesai dalam waktu empat tahun, berarti dua tahun lebih cepat dari target awal. "Sebelumnya targetnya enam tahun, tapi saya minta dalam empat tahun, sebanyak 90 persen konsumsi minyak tanah sudah beralih ke elpiji," katanya usai memimpin rapat di Gedung Pusat Pertamina Jakarta, Rabu. Jusuf Kalla yakin target tersebut bisa tercapai karena menguntungkan masyarakat dan ramah lingkungan. "Selain itu, program ini dapat menghemat subsidi Rp30 triliun pada 2010," katanya. Wapres juga mengatakan, berdasarkan uji coba yang dilakukan Pertamina terhadap 500 KK, sebanyak 85 persen setuju dengan program konversi itu. "Mereka bilang dapat menghemat Rp25 ribu per bulan," katanya. Jusuf Kalla juga mengatakan, program konversi elpiji selama empat tahun itu membutuhkan Rp15 triliun. "Kita akan meminta swasta (dalam pendanaan ini)," ujarnya. Dalam pertemuan itu, Wapres juga mendapat laporan kemajuan kinerja Pertamina paska instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar BUMN itu menjadi perusahaan kelas dunia beberapa bulan lalu. "Ada harapan dengan sejumlah eksplorasi baru yang dilakukan," katanya. Jusuf Kalla juga mengatakan, kesimpulan dari rapat tersebut adalah Indonesia seharusnya tidak perlu khawatir dengan kenaikan harga minyak dunia. "Kalau selama ini setiap kenaikan minyak dunia kita sedih, nantinya kita akan tersenyum," katanya. Kehadiran Wapres ke Pertamina ini merupakan pertama kalinya setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga berkunjung ke BUMN yang merupakan penyumbang deviden terbesar. Hadir dalam rapat antara lain Menko Perekonomian Boediono, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menneg BUMN Sugiharto, Kepala BKPM Muhammad Luthfi dan direksi Pertamina.(*)