Kuburan Nasrani ramai perziarah
24 Desember 2013 21:34 WIB
ilustrasi Sejumlah pekerja melakukan pemasangan salib berukuran besar di menara Gereja Kalimantan Evangelis Pintu Elok di Jalan Ahmad Yani Pontianak, Kalbar, Rabu (2/12). (ANTARA/Jessica Wuysang)
Banjarmasin (ANTARA News) - Sejumlah kuburan Nasrani di Kalimantan Selatan ramai peziarah dari kaum Kristiani, sehari sebelum perayaan Natal tahun 2013.
Sebagai contoh kuburan Nasrani di Pulau Beruang, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, sekitar 29 kilometer utara Banjarmasin, peziarah ramai Selasa sore, kendati cuaca kurang bersahabat.
Cuaca mendung yang terkadang gerimis, tidak mengusik peziarah kuburan Nasrani di Jalan A Yani Km29 Pulau Beruang, yang berdampingan dengan kuburan muslimin itu.
Pada umumnya peziarah tersebut menggunakan kendaraan bermotor roda empat, sehingga lapangan parkir di pemkaman itu penuh sesak, dan bahkan ada yang terpaksa memakir mobilnya di tepi jalan.
Peziarah tersebut bukan cuma umat Kristiani yang ada di kawasan Kalsel, tapi juga dari daerah tetangga, seperti Kalimantan Tengah dan etnis asal Sumatera Utara.
Albert (45), warga Kabupaten Barito Selatan, Kalteng yang ziarah ke Pulau Beruang atau Mekatani itu, ketika ditemui, menyatakan, keluarganya sengaja datang menziarahi orang tua yang meninggal dunia sekitar sepuluh tahun lalu.
"Kami sengaja jauh-jauh dari pedalaman hulu Sungai Barito Kalteng, untuk ziarah ke makam orang tua di Pulau Beruang ini, sekaligus untuk merayakan/kebaktian Natal 2013 di Banjarmasin," ujar ayah tiga anak tersebut.
"Bukan cuma kaum muslim yang ramai-ramai ziarah kubur menjelang hari lebaran (hari raya), tapi kami dari umat Kristiani juga merupakan tradisi ziarah kubur saat menjelang perayaan Natal," demikian Albert.
Seiring ramainya perziarah tersebut, penjual kembang "barenteng" (bunga yang dirangkai) dan bunga tabur juga ikut meraih keuntungan.
Suasana serupa di kuburan Nasrani Muara Liang Anggang, wilayah Kota Banjarbaru (21 km utara Banjarmasin), yang merupakan relokasi makam umat Kristiani di Jalan Kamboja Banjarmasin. (*)
Sebagai contoh kuburan Nasrani di Pulau Beruang, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, sekitar 29 kilometer utara Banjarmasin, peziarah ramai Selasa sore, kendati cuaca kurang bersahabat.
Cuaca mendung yang terkadang gerimis, tidak mengusik peziarah kuburan Nasrani di Jalan A Yani Km29 Pulau Beruang, yang berdampingan dengan kuburan muslimin itu.
Pada umumnya peziarah tersebut menggunakan kendaraan bermotor roda empat, sehingga lapangan parkir di pemkaman itu penuh sesak, dan bahkan ada yang terpaksa memakir mobilnya di tepi jalan.
Peziarah tersebut bukan cuma umat Kristiani yang ada di kawasan Kalsel, tapi juga dari daerah tetangga, seperti Kalimantan Tengah dan etnis asal Sumatera Utara.
Albert (45), warga Kabupaten Barito Selatan, Kalteng yang ziarah ke Pulau Beruang atau Mekatani itu, ketika ditemui, menyatakan, keluarganya sengaja datang menziarahi orang tua yang meninggal dunia sekitar sepuluh tahun lalu.
"Kami sengaja jauh-jauh dari pedalaman hulu Sungai Barito Kalteng, untuk ziarah ke makam orang tua di Pulau Beruang ini, sekaligus untuk merayakan/kebaktian Natal 2013 di Banjarmasin," ujar ayah tiga anak tersebut.
"Bukan cuma kaum muslim yang ramai-ramai ziarah kubur menjelang hari lebaran (hari raya), tapi kami dari umat Kristiani juga merupakan tradisi ziarah kubur saat menjelang perayaan Natal," demikian Albert.
Seiring ramainya perziarah tersebut, penjual kembang "barenteng" (bunga yang dirangkai) dan bunga tabur juga ikut meraih keuntungan.
Suasana serupa di kuburan Nasrani Muara Liang Anggang, wilayah Kota Banjarbaru (21 km utara Banjarmasin), yang merupakan relokasi makam umat Kristiani di Jalan Kamboja Banjarmasin. (*)
Pewarta: Syamsuddin Hasan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: