Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Ari Dono, meminta Gereja-gereja di sana terlebih dahulu mensterilkan gedung dan lokasi lain peribadatan sebelum memulai prosesi misa dan kebaktian Natal 2013.


Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Sutarman, sebelumnya mengingatkan eksistensi sel-sel teroris yang masih ada dan berpotensi mengganggu keamanan di seluruh Indonesia.

"Nanti polisi juga akan membantu proses pensterilan itu," kata Dono, yang dihubungi dari Palu, Selasa.

Bentuk pensterilan itu berupa pemeriksaan di sudut-sudut gereja, di bawah kursi atau tempat tersembunyi lainnya.

"Kalau petugas gereja menemukan hal mencurigakan segera lapor polisi untuk ditindaklanjuti," katanya.

Lebih lanjut, Dono juga mengingatkan umat yang beribadat agar mengenali orang di sekelilingnya, karena hal itu penting untuk mengidentifikasi potensi gangguan keamanan.

"Jangan sampai ada orang asing dan jarang terlihat di gereja tiba-tiba ikut ibadat," katanya.

Sebelumnya, Dono juga meminta setiap gereja agar dipasangi kamera pengawas (CCTV) agar dapat mengungkap tindak kejahatan.

"Tapi kalau pasang CCTV harus ada perekamnya, jangan cuma kamera saja tanpa alat perekam. Kalau orang yang jaga bisa ngantuk dan tertidur. Tapi kalau CCTV tidak pernah tidur," katanya.



Di Poso dan Sulawesi Tengah, disiagakan 2.050 personel gabungan unsur pengaman ibadat Natal 2013, yang tergabung dalam Operasi Lilin 2013. Operasi ini dimulai sejak 24 Desember lalu hingga 10 hari ke depan.