"Ada penanda bagi kelurahan yang kasus DBD-nya masih tinggi. Pak Wali Kota dan Pak Bupati punya semacam plakat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Monas, Jakarta Pusat, Jumat.
Dwi meminta upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Jakarta dilakukan dua kali dalam seminggu di beberapa wilayah.
Dinkes DKI juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlambat memeriksakan keadaannya ketika demam tinggi. Hal itu mengingat fase kritis demam berdarah terjadi antara hari ke-4 hingga ke-6.
"Jangan menunda kalau memang kondisi sakit, demam tinggi, itu harus segera memeriksakan diri jangan sampai lewat lebih dari tiga hari. Nanti sudah terlambat dalam upaya kita memulihkan kondisi kesehatan," ucap Dwi.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus DBD di Jakarta sudah mencapai 7.142 orang sejak awal 2024 hingga 14 Mei 2024. Dari jumlah itu, 15 orang meninggal dunia.
Hal ini terjadi penurunan jumlah kasus DBD dibandingkan April 2024 yang puncaknya mencapai 3.132 kasus. Dia mengatakan kasus DBD di bulan Mei berjumlah 729 kasus.
Oleh karena itu, peran Dinkes DKI Jakarta penting untuk mengingatkan bahwa peluang terjadinya kasus DBD bisa berpotensi di semua kalangan umum.
Adapun Dinkes DKI Jakarta menyatakan implementasi pelepasan nyamuk aedes aegypti mengandung wolbachia tak akan menggantikan peran kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dalam mengendalikan demam berdarah dengue (DBD).
Kementerian Kesehatan juga tengah menyusun strategi nasional penanggulangan DBD dan rencananya memasukkan teknologi nyamuk ber-wolbachia sebagai bagian dari inovasi program pengendalian dengue, tanpa melupakan PSN 3M Plus sebagai strategi utama.
Baca juga: DKI ingatkan pentingnya PSN tiap pekan untuk kendalikan vektor DBD
Baca juga: Dinkes DKI sebut vaksin dengue saat ini masih bersifat pilihan
Baca juga: Legislator desak DKI tingkatkan pemberantasan sarang nyamuk