Surabaya (ANTARA News) - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan menyebutkan sedikitnya ada tiga aspek penting untuk menyokong pemerataan pendidikan yang menjadi salah satu perhatian utamanya.

"Pertama, akses pendidikan, bahkan hingga tingkat perguruan tinggi harus bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat," kata Anies dalam kesempatan berdialog dengan sedikitnya seratus pengunjung Taman Bungkul, Surabaya, Senin (23/12) malam.

Menurut Anies, salah satu upaya mendekatkan akses pendidikan adalah penyediaan beasiswa yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.

Rektor Universitas Paramadina tersebut mengatakan, apabila universitas swasta saja bisa menyediakan beasiswa, maka universitas negeri lebih berkewajiban untuk memenuhi upaya itu guna meningkatkan akses pendidikan tersebut.

"Swasta saja bisa melakukan itu, maka universitas negeri seharusnya juga bisa," katanya.

Ia bahkan menyampaikan kekhawatirannya terkait biaya pendidikan tingkat perguruan tinggi yang mahal menyebabkan regenerasi kelas menengah berlaku stagnan.

"Boleh jadi kelas menengah di masa mendatang hanya muncul dari kelas menengah masa kini, padahal seharusnya perbaikan kualitas hidup berlangsung di semua tingkatan," katanya.

Kemudian aspek kedua adalah peningkatan alokasi pemodalan keperluan riset bagi tiap-tiap perguruan tinggi guna menunjang penerapan ilmu-ilmu yang diajarkan.

"Ketiga, diperlukan adanya redistribusi pendidikan, khususnya dalam hal pembentukan institusi perguruan tinggi tidak hanya di Pulau Jawa," katanya.

Anies mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 3.500 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, akan tetapi 800 di antaranya berada di wilayah Pulau Jawa bagian Barat.

"Artinya 800 dari 3.500 institusi perguruan tinggi berada di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten," katanya.

"Kalau terus seperti ini orang harus ke Jawa untuk sekolah. Itu tidak adil. Makanya harus ada redistribusi pendidikan," ujar dia menambahkan.

Pemaparan Anies tentang tiga aspek penting penyokong pemerataan pendidikan tersebut disampaikan untuk menjawab pertanyaan dari salah satu peserta dialog di Taman Bungkul, Surabaya.

Taman Bungkul merupakan salah satu titik perhentian yang disinggahi rombongan "3.000 KM Nyalakan Harapan" pada hari keempat perjalanan.

Anies memulai perjalanan pada 20 Desember 2013 dengan persinggahan pertama Gedung Indonesia Menggugat di Bandung dan dijadwalkan melanjutkan tur hingga 24 Desember 2013.

Selain itu, pada hari kedua atau Sabtu (21/12) Anies juga sempat mengunjungi lahan pertanian di atas tekstur tanah berpasir di Pandansimo, Bantul.

(G006/M026)