RUPST BSI setujui bagikan dividen Rp855,56 miliar
17 Mei 2024 17:48 WIB
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta (paling kiri),dan Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho (paling kanan) berbincang saat konferensi pers RUPST BSI Tahun Buku 2023 di Jakarta, Jumat (17/05/2024). ANTARA/HO-BSI.
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar 15 persen dari laba bersih tahun buku 2023 atau senilai Rp855,56 miliar atau setara Rp18,54 per lembar saham.
“Yang penting angka ini dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. yang hanya Rp9 per lembar saham. BSI berkomitmen membagikan dividen yang lebih menarik lagi ke depan,” ujar Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho dalam konferensi pers setelah RUPST di Jakarta, Jumat.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa sebesar 20 persen dari laba bersih atau senilai Rp1,14 triliun akan disisihkan sebagai cadangan wajib.
“Dan sebesar 65 persen atau senilai Rp3,70 triliun (dari laba bersih) digunakan sebagai saldo laba ditahan,” ujar Hery.
Dalam RUPST, perseroan juga menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Termasuk memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris sehubungan dengan pengurusan dan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, sepanjang aktivitas tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.
“Terimakasih atas dukungan seluruh pemegang saham serta berkomitmen untuk mengakselerasi seluruh business process, layanan dan kapabilitas bisnis maupun SDM,” ujar Hery.
Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Perseroan mencatatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 triliun sepanjang tahun 2023, atau tumbuh 15,70 persen (yoy) dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08 persen.
Adapun, komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer (54,32 persen), wholesale (28,09 persen) dan retail (17,58 persen).
Baca juga: BSI terbitkan sukuk keberlanjutan dengan kupon hingga 7,20 persen
Baca juga: Wapres: Perbankan syariah perlu prioritaskan peningkatan tata kelola
Baca juga: Bank Mandiri komitmen jaga posisi sebagai pemegang saham terbesar BSI
“Yang penting angka ini dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. yang hanya Rp9 per lembar saham. BSI berkomitmen membagikan dividen yang lebih menarik lagi ke depan,” ujar Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho dalam konferensi pers setelah RUPST di Jakarta, Jumat.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa sebesar 20 persen dari laba bersih atau senilai Rp1,14 triliun akan disisihkan sebagai cadangan wajib.
“Dan sebesar 65 persen atau senilai Rp3,70 triliun (dari laba bersih) digunakan sebagai saldo laba ditahan,” ujar Hery.
Dalam RUPST, perseroan juga menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Termasuk memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris sehubungan dengan pengurusan dan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, sepanjang aktivitas tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.
“Terimakasih atas dukungan seluruh pemegang saham serta berkomitmen untuk mengakselerasi seluruh business process, layanan dan kapabilitas bisnis maupun SDM,” ujar Hery.
Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Perseroan mencatatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 triliun sepanjang tahun 2023, atau tumbuh 15,70 persen (yoy) dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08 persen.
Adapun, komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer (54,32 persen), wholesale (28,09 persen) dan retail (17,58 persen).
Baca juga: BSI terbitkan sukuk keberlanjutan dengan kupon hingga 7,20 persen
Baca juga: Wapres: Perbankan syariah perlu prioritaskan peningkatan tata kelola
Baca juga: Bank Mandiri komitmen jaga posisi sebagai pemegang saham terbesar BSI
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: