"Pelaksanaan upacara tradisi Seba dilaksanakan pukul 20:00 WIB," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rahmayadin di Rangkasbitung, Lebak, Jumat.
Masyarakat Badui setelah tiba di alun-alun Rangkasbitung pukul 16:30 WIB langsung istirahat dan makan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Lebak.
Baca juga: Warga Badui "turun gunung" jalani upacara tradisi Seba
Kendati menempuh perjalanan puluhan kilometer, tetapi mereka wajib untuk melakukan kegiatan upacara tradisi Seba dengan silaturahmi bersama kepala daerah dan pejabat.
"Kami berharap pelaksanaan upacara tradisi Seba berlangsung lancar dan cuaca cerah," katanya.
Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan dirinya merasa lega setelah tiba di alun-alun Rangkasbitung dengan selamat dan bahagia dapat melakukan kegiatan upacara tradisi Seba.
Baca juga: Warga Badui siap gelar tradisi Seba bersama bupati dan gubernur
"Kami harus menjalankan tradisi Seba, karena jika tidak dilakukan dikhawatirkan menimbulkan malapetaka bagi masyarakat Badui," ujarnya.
Sementara itu, Rudi (50) warga Tangerang mengatakan dirinya bersama teman mendatangi lokasi alun-alun Rangkasbitung sebagai lokasi upacara tradisi Seba yang dilakukan masyarakat Badui.
Dimana perayaan upacara tradisi Seba Badui itu perlu dikembangkan, karena bagian warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki makna lebih luas khususnya menjaga persatuan, kedamaian, toleransi dan kerukunan.
Sebab, bangsa ini jika hidupnya di masyarakat terwujud kedamaian, persatuan, kerukunan dan toleransi lebih indah dan dipastikan bisa sejahtera tanpa terjadi konflik sosial.
Baca juga: Seba Badui raih pariwisata terfavorit ajang Anugerah Pesona Indonesia