Beijing (ANTARA News) - Mantan bintang NBA Dennis Rodman pada Senin kembali dari Korea Utara dan mengatakan tidak bertemu dengan Kim Jong-un -yang "mengagumkan"- pada kunjungan ketiganya ke negara komunis tertutup itu.

Pebasket yang dikenal memiliki banyak tato di seluruh tubuhnya itu mengaku tidak terganggu sekalipun tidak bertemu Kim Jong-un dalam kunjungan terkininya tersebut.

Rodman memiliki hubungan pertemanan dengan Kim sejak melakukan perjalanan pertamanya ke Pyongyang pada bulan Maret, saat ia menyebut Kim Jong-un sebagai "teman seumur hidup", dan menyelenggarakan pertandingan basket persahabatan pada 8 Januari untuk merayakan ulang tahunnya.

Saat ditanya perasaannya tidak dapat bertemu dengan pemimpin muda itu setelah mendarat di bandara Beijing, Rodman mengatakan, "Saya tidak khawatir tentang hal itu." Dia menambahkan, "Saya akan bertemu dengannya lagi."

"Dia mengagumkan," kata Rodman ketika ditanya tentang Kim saat ia sedang dikawal keluar dari bandara oleh pihak keamanan, demikian laporan AFP.

"Kami akan bertanding dalam dua pekan mendatang," tambahnya, mengacu pada pertandingan antara Korea Utara dan sebuah tim yang terdiri dari para mantan pemain NBA.

Ketika ia meninggalkan Beijing menuju Pyongyang pekan lalu, Rodman mengatakan ia akan melakukan "dialog yang baik " dengan Kim untuk membantu dunia, tanpa menjelaskan lebih lanjut maksudnya.

Kim, yang dididik di Swiss, dilaporkan sebagai penggemar berat basket, terutama klub Chicago Bulls. Rodman memainkan peran kunci di klub itu dan memenangkan tiga gelar NBA bersama Michael Jordan pada 1990-an.

Sementara itu terdapat kekhawatiran pada stabilitas rezim setelah eksekusi Jang Song-thaek, seorang pejabat tingkat tinggi yang merupakan paman dan mantan mentor politik Kim Jong-un, pada awal bulan ini tapi Rodman sebelumnya selalu menjauhkan diri dari peristiwa politik.

Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Korea Utara untuk melatih tim basket di negara itu, kata laporan.

Para mantan pemain NBA yang akan memperkuat tim Rodman diharapkan akan diumumkan dalam perjalanan itu, namun tidak ada penjelasan yang diberikan. Para pihak akan saling berhadapan di babak pertama sebelum kemudian bertukar pemain untuk babak kedua, kata laporan.

Pyongyang menahan seorang warga negara Amerika Serikat, Kenneth Bae, yang dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas tuduhan berusaha menggulingkan rezim Korea Utara. Namun para pejabat Amerika Serikat mengatakan mereka tidak pernah berhubungan dengan Rodman terkait kunjungan itu dan ia tidak mewakili pemerintah Amerika Serikat.

Pemerintah Amerika Serikat juga telah kembali memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Korea Utara.

(G003)