Beijing (ANTARA News) - Tri Mawarti, warga Indonesia di Hong Kong yang terinfeksi virus flu burung H7N9, hingga kini masih di ruang isolasi, meski kondisinya terus membaik.

Wanita asal Banjarnegara, Jawa Tengah itu, telah beberapa hari di ruang isolasi, setelah sebelumnya berada di ruang gawat darurat RS Queen Mary, Hong Kong, karena kondisinya yang kritis akibat terinfeksi virus flu burung, kata Konsul Muda Penerangan Konsulat Jenderal Indonesia di Hong Kong, Sam Ariyadi, Senin.

"Meski kondisinya sudah makin membaik, namun pihak otoritas kesehatan Hong Kong masih mengisolasi yang bersangkutan untuk observasi," kata Ariyadi.

Kasus yang dialami Mawarti itu flu burung galur H7N9 pertama di Hong Kong, yang menimpa manusia.

Wanita berusia 36 tahun itu, telah bebas dari berbagai alat bantu pernafasan dan masker, dan dapat berbicara secara normal dengan rekan atau keluarga yang menjenguknya, meski harus melalui interkom dan kamera dari ruang isolasi.

Ia juga telah dijenguk dan berkomunikasi dengan putrinya, Eka Fitria (16), yang didatangkan dari Indonesia.

"Kondisinya, makin menunjukkan perkembangan positif tetapi untuk kepentingan observasi yang lebih intensif, yang bersangkutan belum diperkenankan keluar dari ruang isolasi," kata Ariyadi.