BPBD Cianjur: Puluhan KK korban pergerakan tanah kembali ke rumah
16 Mei 2024 16:19 WIB
Warga Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, kembali ke rumah setelah sempat mengungsi selama dua pekan akibat rumah mereka terancam pergerakan tanah. (ANTARA/Ahmad Fikri)
Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat 65 kepala keluarga korban pergerakan tanah di Kecamatan Bojongpicung, sudah kembali ke rumahnya masing-masing setelah tangap darurat bencana (TDB) usai.
Kepala BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Kamis, mengatakan warga yang sempat mengungsi selama dua pekan diminta tetap waspada dan segera mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam terutama pada petang atau malam hari.
"Berdasarkan hasil penelitian Badan Geologi dan BMKG perkampungan di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, masih layak ditempati warga, namun mereka diminta untuk tetap waspada dan segera mengungsi ketika hujan turun lebat," katanya.
Meski TDB telah usai tutur Asep, pihaknya masih menempatkan petugas guna memantau dan mengawasi lokasi pergerakan tanah di dua kampung di Desa Jatisari, sebagai upaya antisipasi dan penanganan cepat ketika bencana alam kembali terjadi.
Baca juga: BPBD: Badan Geologi izinkan warga bangun kembali rumah yang ambruk
Baca juga: BPBD: Lokasi pergerakan tanah di Cianjur masih layak ditempati
Sedangkan upaya pencegahan dengan menutup patahan di bagian atas perkampungan dan penanaman pohon guna menahan air selanjutnya diserahkan pada warga untuk di rawat dan segera melapor ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana susulan.
"Kami meminta petugas untuk rutin memantau, mengawasi dan melaporkan perkembangan di lapangan, ketika terlihat tanda alam mereka akan langsung melakukan evakuasi warga ke tempat aman," katanya.
Sedangkan terkait tiga rumah warga yang rusak, tutur dia, sudah diajukan untuk mendapat bantuan dari pemerintah daerah agar dapat dibangun kembali dengan catatan bukan rumah permanen melainkan rumah panggung sesuai rekomendasi Bandan Geologi.
"Kami sarankan untuk pembangunan kembali rumah yang rusak berat tidak permanen tetapi rumah panggung, saat ini proses bantuan sudah berjalan dengan harapan dapat segera turun dari Pemkab Cianjur," katanya.
Seperti diberitakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, menetapkan status tanggap darurat bencana (TDB) pergerakan tanah di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Rabu (1/5) selama 14 hari ke depan karena banyaknya warga yang mengungsi.
Penerapan status TDB pergerakan tanah berdasarkan banyaknya rumah terdampak dan adanya pengungsi serta pergerakan tanah yang terus meluas. Rumah terdampak total 61 rumah ditambah 2 masjid, sedangkan keluarga yang mengungsi sebanyak 67 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sekitar 214 orang.
Baca juga: Dinkes Cianjur tambah stok obat di lokasi TDB pergerakan tanah
Baca juga: BPBD: 77 KK di Cianjur diungsikan karena pergerakan tanah
Kepala BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Kamis, mengatakan warga yang sempat mengungsi selama dua pekan diminta tetap waspada dan segera mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam terutama pada petang atau malam hari.
"Berdasarkan hasil penelitian Badan Geologi dan BMKG perkampungan di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, masih layak ditempati warga, namun mereka diminta untuk tetap waspada dan segera mengungsi ketika hujan turun lebat," katanya.
Meski TDB telah usai tutur Asep, pihaknya masih menempatkan petugas guna memantau dan mengawasi lokasi pergerakan tanah di dua kampung di Desa Jatisari, sebagai upaya antisipasi dan penanganan cepat ketika bencana alam kembali terjadi.
Baca juga: BPBD: Badan Geologi izinkan warga bangun kembali rumah yang ambruk
Baca juga: BPBD: Lokasi pergerakan tanah di Cianjur masih layak ditempati
Sedangkan upaya pencegahan dengan menutup patahan di bagian atas perkampungan dan penanaman pohon guna menahan air selanjutnya diserahkan pada warga untuk di rawat dan segera melapor ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana susulan.
"Kami meminta petugas untuk rutin memantau, mengawasi dan melaporkan perkembangan di lapangan, ketika terlihat tanda alam mereka akan langsung melakukan evakuasi warga ke tempat aman," katanya.
Sedangkan terkait tiga rumah warga yang rusak, tutur dia, sudah diajukan untuk mendapat bantuan dari pemerintah daerah agar dapat dibangun kembali dengan catatan bukan rumah permanen melainkan rumah panggung sesuai rekomendasi Bandan Geologi.
"Kami sarankan untuk pembangunan kembali rumah yang rusak berat tidak permanen tetapi rumah panggung, saat ini proses bantuan sudah berjalan dengan harapan dapat segera turun dari Pemkab Cianjur," katanya.
Seperti diberitakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, menetapkan status tanggap darurat bencana (TDB) pergerakan tanah di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Rabu (1/5) selama 14 hari ke depan karena banyaknya warga yang mengungsi.
Penerapan status TDB pergerakan tanah berdasarkan banyaknya rumah terdampak dan adanya pengungsi serta pergerakan tanah yang terus meluas. Rumah terdampak total 61 rumah ditambah 2 masjid, sedangkan keluarga yang mengungsi sebanyak 67 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sekitar 214 orang.
Baca juga: Dinkes Cianjur tambah stok obat di lokasi TDB pergerakan tanah
Baca juga: BPBD: 77 KK di Cianjur diungsikan karena pergerakan tanah
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: