Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR Putih Sari mengingatkan Kementerian Kesehatan terkait dengan perlunya upaya-upaya lebih serius untuk menurunkan dan menangani stunting di Tanah Air.

"Kami mengingatkan Kementerian Kesehatan atas pentingnya upaya-upaya yang lebih serius untuk mengatasi stunting," kata Putih dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dengan agenda pembahasan mengenai pelaksanaan program penurunan stunting, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Ia menyampaikan yang dimaksud upaya-upaya yang lebih serius dalam penanganan stunting itu adalah Kementerian Kesehatan tidak hanya berfokus pada pencegahan stunting, tetapi juga terkait dengan pengobatan stunting.

Menurut dia, upaya lebih serius itu juga bernilai penting untuk mencapai target penurunan angka stunting nasional yang mencapai 14 persen pada 2024.

Baca juga: RUU KIA diharap perkuat komitmen pemerintah turunkan stunting

Baca juga: Menkes apresiasi kontribusi Apindo turunkan angka stunting di 3 daerah
Selain itu, Putih juga mengingatkan Kementerian Kesehatan dan BKKBN agar ikut berperan memastikan program mengenai upaya penurunan angka stunting di Indonesia menjadi warisan bersama bagi pemerintahan selanjutnya.

"Komisi IX mengharapkan bahwa program untuk menurunkan stunting ini bisa menjadi legacy bersama yang baik dari Kemenkes maupun BKKBN bersama Komisi IX periode 2019–2024," ucap dia.
Sebelumnya, Menkes Budi menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki 11 intervensi spesifik untuk mencapai penurunan angka stunting. Sebelas intervensi spesifik tersebut di antaranya meliput intervensi skrining anemia terhadap remaja putri dan ibu hamil, konsumsi tablet tambah darah remaja putri, pemeriksaan kehamilan, konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil, dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis.

Berikutnya, ada pula intervensi spesifik berupa pemantauan pertumbuhan balita, edukasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) hewani bagi anak usia 0–24 bulan, dan peningkatan cakupan serta perluasan imunisasi.

Baca juga: BKKBN: Partisipasi masyarakat di posyandu kunci penurunan stunting

Baca juga: Wapres: Identifikasi faktor penghambat percepatan penurunan stunting