Bantul (ANTARA News) - Peserta konvensi bakal calon presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, mengatakan lahan pertanian subur di wilayah dengan tekstur tanah berpasir di Pandansimo merupakan bukti nyata optimisme tidak mengenal batasan dan dapat tumbuh di mana saja.

"Bahwa di tempat yang tidak terbayangkan bisa jadi lahan pertanian, kini menjadi salah satu lahan pertanian yang subur, ini adalah pesan optimisme untuk Indonesia," kata Anies saat mengunjungi para petani di Pandansimo, Bantul, Sabtu.

Selama berkunjung, Anies juga sempat berdialog dengan sekitar 100 petani Pandansimo.

Rektor Universitas Paramadina,Jakarta tersebut menilai perlunya menempuh upaya untuk mendorong subsidi bagi petani dapat menciptakan kemandirian.

"Akses untuk mendapatnya di lapangan juga harus dipermudah. Ini yang perlu didorong bersama-sama," ujarnya, kala menanggapi salah satu aspirasi yang disampaikan petani.

Salah satu petani peserta dialog, Kusnanto, sempat menyampaikan keluhannya kepada Anies terkait subsidi pertanian yang dirasakannya sulit didapatkan.

Oleh karena itu, salah satu aspirasi dan harapan yang disampaikan para petani Pandansimo kepada Anies dalam kesempatan dialog tersebut adalah perlunya perhatian lebih terhadap subsidi pertanian bagi mereka.

"Subsidi pupuk misalnya, sekarang sulit sekali," kata Kusnanto.

Selain berdialog dengan para petani, Anies juga sempat melakukan penanaman bibit kelapa di lokasi tersebut sebagai simbol komitmen mantan Ketua Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) itu terhadap dunia pertanian.

"Kelapa adalah pohon yang semua bagiannya bisa dimanfaatkan, itu adalah simbol bahwa apa pun dan kapan pun yang kita lakukan harus bermanfaat bagi kemanusiaan dan lingkungan," katanya.

Selama mengunjungi pertanian Pandansimo, Anies didampingi oleh Fahmi Rozadi dari Indmira, yang merupakan pendamping para petani lahan pasir sejak lebih dari 10 tahun.

Berkeliling Jawa

Kunjungan Anies ke Yogyakarta merupakan salah satu tempat persinggahan di hari kedua dalam tur keliling Pulau Jawa bertajuk "3000 Kilometer Nyalakan Harapan".

Sebelumnya, pada hari pertama Anies memulai kegiatannya dengan berorasi di hadapan ratusan relawan Turun Tangan dan masyarakat di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung.

Anies juga sempat bertemu dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di depan Gedung DPRD Kota Bandung, yang dilanjutkan dengan dialog informal sambil makan siang bersama.

Pada hari pertama kegiatannya, Anies juga memberikan kuliah umum di Universitas Islam Bandung, sebelum bertolak menuju Tasikmalaya untuk bertemu dengan sejumlah santri dan tokoh di Pondok Pesantren Cipasung.

Selanjutnya, rombongan yang menggunakan dua unit bus dan dua mobil minibus itu dijadwalkan akan menyambangi Ponorogo, Kediri dan Jombang pada hari ketiga atau Minggu.

(G006/A011)