London (ANTARA News/IRNA-OANA) - Seorang profesor dan pengulas politik dari Inggris, Rodney Shakespeare, menilai bahwa Amerika Serikat (AS) dan Israel memuja kekerasan dan perang di seluruh dunia dan di Timur Tengah pada khususnya.

Menyambut adopsi Presiden Iran, Hassan Rouhani, atas usulannya anti-kekerasan oleh Majelis Umum PBB, ia mengatakan, "Konsistensi sikap damai Iran berdiri dalam kontras dengan kekejaman dan serangan-serangan yang berasal dari Amerika Serikat dan Israel yang tidak lagi dihormati oleh siapa pun di dunia."

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan suara mayoritas pada Rabu (18/12) mengadopsi resolusi yang menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk mengecam kekerasan dan ekstremisme.

Berdasarkan proposal Presiden Iran, Hassan Rouhani, untuk Dunia Menentang Kekerasan dan Ekstremisme (WAVE), maka resolusi itu mendesak negara-negara anggota untuk mengambil langkah yang tepat untuk memperkuat perdamaian universal dan untuk mencapai kerja sama internasional dalam memecahkan masalah internasional di bidang ekonomi, sosial, budaya, atau karakter kemanusiaan.

"Semua dalam semua, resolusi WAVE adalah tanda zaman dan indikasi penentuan orang-orang yang layak untuk membuang yang lama, cara-cara korup dan menemukan sesuatu yang positif dan baru," kata Shakespeare, yang juga seorang pengacara yang berkualitas kepada kantor berita Iran (IRNA).
(Uu.H-AK)