"Sebenarnya ada 777 kepala sekolah yang akan ikut kegiatan ini. Hanya saja di tahun ini ada yang memasuki purna tugas 66 orang dan dua kepala sekolah meninggal dunia. Jadi yang ikut sesuai pendataan ada 709 orang," kata Aries.
Baca juga: Kadispendik Jatim minta kepala sekolah perbaiki manajemen
Melalui profiling, lanjutnya, ada evaluasi kompetensi manajerial dan profil psikologi peserta secara objektif. Proses profiling didasarkan pada prestasi dan kinerja kepala sekolah.
Ke depan para kepala sekolah akan menghadapi tantangan pada era Revolusi Industri 4.0 menuju Society 5.0. Karena itu kepala sekolah harus profesional, inovatif, visioner, dan memiliki literasi digital.
"Lewat profiling kami juga bisa mengukur kinerja dan perilaku masa lalu kepala sekolah. Bagaimana mereka akan menghadapi tantangan di masa depan dan memberikan wawasan tentang potensi manajerial dan performa kepala sekolah di masa depan," ujarnya
Baca juga: Kemendikbud: Pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah lewat PMM
Menurutnya, profiling kompetensi kepala sekolah ini tidak hanya sekadar asesmen kompetensi biasa, mengingat peran kepala sekolah sangat penting dalam satuan pendidikan karena berkaitan dengan pengelolaan manajerial.
Baca juga: Kemendikbudristek: Guru berstatus ASN PPPK bisa jadi kepala sekolah