Terminal LPG Bosowa diresmikan
21 Desember 2013 11:29 WIB
Menperin Resmikan Terminal LPG Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat memberikan sambutan sebelum Peresmian Terminal Liquid Petroleum Gas (LPG) Bosowa di Makasar, 21 Desember 2013. (kemenperin.go.id).
Makassar (ANTARA News) - Terminal LPG PT Bosowa Duta Energasindo dengan kapasitas 10.000 metrik ton, di Makassar, Sulawesi Selatan, diresmikan, Sabtu. Adalah Menteri Perindustrian, MS Hidayat, yang meresmikan terminal yang akan memperluas jalur distribusi LPG PT Pertamina di kawasan timur Indonesia.
"Terminal LPG miliki Bosowa ini terdiri empat penampung masing-masing 2.500 metrik ton. Ini menunjukkan Bosowa Group mampu memanfaatkan peluang distribusi LPG Pertamina di kawasan timur Indonesia," kata dia, dalam peresmian Terminal LPG Bosowa itu.
Keberadaan Terminal LPG Bosowa akan membantu pemenuhan kebutuhan LPG di seluruh Sulawesi Selatan, Manado, Gorontalo, Kendari serta pulau-pulau kecil di sekitar Sulawesi.
Terminal LPG Bosowa dinilai juga dapat mendukung program konversi minyak tanah menjadi gas/LPG, yang telah dimulai sejak 2007, seiring upaya pemerintah mendorong penggunaan energi non-BBM untuk mengurangi subsidi.
"Program konversi minyak tanah ke gas pada tahun 2007 untuk mengurangi beban subsidi minyak tanah yang mencapai Rp31 triliun per tahun. Program itu cukup berhasil karena terjadi peningkatan cukup signifikan dari jumlah pengguna LPG," kata Hidayat.
Menurut dia, pada 2007 pengguna LPG untuk rumah tangga sebanyak 22 persen, sedangkan pada 2012 telah mencapai 79 persen.
Dia mengatakan, keperluan LPG nasional terus meningkat. Selain karena program konversi, peningkatan juga dikontribusikan industri berbahan bakar gas.
Chief Executive Officer (CEO) Bosowa, Erwin Aksa, mengatakan, pembangunan Terminal LPG Bosowa merupakan langkah awal Bosowa di sektor migas. Keberadaan Terminal itu diharapkan dapat membantu PT Pertamina dalam mendistribusikan gas di kawasan timur Indonesia.
"Terminal Pertamina ada di pelabuhan Makassar namun sudah sempit dan terbatas, sehingga membutuhkan ekspansi serta pengembangan dan Bosowa hadir untuk itu," kata Erwin.
Menurut Aksa, kapasitas penampungan Terminal LPG Bosowa sebesar 10.000 MT, cukup untuk memenuhi LPG masyarakat Sulawesi Selatan yang mencapai 700 ton per hari.
"Terminal LPG miliki Bosowa ini terdiri empat penampung masing-masing 2.500 metrik ton. Ini menunjukkan Bosowa Group mampu memanfaatkan peluang distribusi LPG Pertamina di kawasan timur Indonesia," kata dia, dalam peresmian Terminal LPG Bosowa itu.
Keberadaan Terminal LPG Bosowa akan membantu pemenuhan kebutuhan LPG di seluruh Sulawesi Selatan, Manado, Gorontalo, Kendari serta pulau-pulau kecil di sekitar Sulawesi.
Terminal LPG Bosowa dinilai juga dapat mendukung program konversi minyak tanah menjadi gas/LPG, yang telah dimulai sejak 2007, seiring upaya pemerintah mendorong penggunaan energi non-BBM untuk mengurangi subsidi.
"Program konversi minyak tanah ke gas pada tahun 2007 untuk mengurangi beban subsidi minyak tanah yang mencapai Rp31 triliun per tahun. Program itu cukup berhasil karena terjadi peningkatan cukup signifikan dari jumlah pengguna LPG," kata Hidayat.
Menurut dia, pada 2007 pengguna LPG untuk rumah tangga sebanyak 22 persen, sedangkan pada 2012 telah mencapai 79 persen.
Dia mengatakan, keperluan LPG nasional terus meningkat. Selain karena program konversi, peningkatan juga dikontribusikan industri berbahan bakar gas.
Chief Executive Officer (CEO) Bosowa, Erwin Aksa, mengatakan, pembangunan Terminal LPG Bosowa merupakan langkah awal Bosowa di sektor migas. Keberadaan Terminal itu diharapkan dapat membantu PT Pertamina dalam mendistribusikan gas di kawasan timur Indonesia.
"Terminal Pertamina ada di pelabuhan Makassar namun sudah sempit dan terbatas, sehingga membutuhkan ekspansi serta pengembangan dan Bosowa hadir untuk itu," kata Erwin.
Menurut Aksa, kapasitas penampungan Terminal LPG Bosowa sebesar 10.000 MT, cukup untuk memenuhi LPG masyarakat Sulawesi Selatan yang mencapai 700 ton per hari.
Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: