Ambon (ANTARA) - Sejumlah pelaku bisnis pariwisata di Banda Neira, Maluku Tengah mengaku mendapatkan untung berlipat semenjak Banda Neira ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi Maluku.

“Biasanya kami melakukan open trip atau liburan terbuka bagi mereka yang ingin merasakan sensasi berlibur di Banda Neira, Maluku Tengah,” ujar salah satu pemandu wisata Banda Neira, Andri dalam keterangan yang diterima di Ambon, Maluku, Rabu.

Menurut Andri, daya tarik Banda Neira dengan wisata alam sekaligus sejarah yang disajikan membuat banyak pelancong lokal maupun mancanegara tak segan merogoh kocek untuk berlibur ke pulau itu.

“Biasanya dipaketkan, kalau empat hari tiga malam itu bisa Rp4.500.000 untuk satu orang, sudah termasuk biaya menginap, makan, sewa speedboat ke pulau-pulau dan wisata sejarah,” kata dia lagi.

Ia melanjutkan bahwa dalam sekali open trip ada sebanyak lima sampai enam orang yang bergabung dalam satu kelompok.

Apalagi, kata dia, Banda Neira sendiri tidak pernah sepi dari wisatawan semenjak ditetapkan menjadi destinasi wisata unggulan di Maluku.

Bahkan dalam satu bulan, open trip bisa dilakukan dua hingga tiga kali, dikarenakan menyesuaikan dengan jadwal kapal dari dan ke Banda Neira serta jumlah peserta open trip yang ikut.

Beragam destinasi wisata yang bisa dikunjungi di Banda Neira yaitu Benteng Belgica, Benteng Nassau, Istana mini, rumah pengasingan Bung Hatta, Pulau Nailaka, Pulau Hatta, Pulau Pisang, Lonthoir, dan masih banyak lagi.

Gagahnya Benteng Belgica di Banda Neira. ANTARA/Dedy Azis
Tak hanya bisnis pemandu wisata, daya tarik Banda Neira juga membuat bisnis penginapan atau perhotelan menjadi ramai setiap pekannya.

Apalagi hotel atau penginapan yang berseberangan langsung dengan Gunung Api Banda serta pemandangan jernihnya air laut Pulau Banda.

“Banda Neira ini sekarang terbuka bagi siapa pun yang datang, sangat jarang sekali penginapan saya sepi dari wisatawan, mulai dari mereka yang perseorangan hingga mereka yang datang dengan perjalanan dinas atau kantoran,” kata salah satu pemilik usaha penginapan di Banda Neira, Ary Pratama.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah bersama Pemerintah Provinsi Maluku telah menjadikan Banda Neira sebagai lokasi wisata unggulan di Maluku.

“Diharapkan akan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tengah Angki Wattimena.

Pihaknya terus mendorong pengembangan pariwisata dengan melakukan berbagai program guna meningkatkan kunjungan wisatawan.

Salah satunya Festival Banda Neira masuk dalam 110 acara festival terbaik pada 2024 setelah melalui berbagai penilaian ketat dari Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif RI.

Pelaksanaan Festival Banda Neira dalam kalender event nusantara akan digelar pada 13-16 November 2024.

Pelaksanaan Festival Banda Neira pada November 2024 mempertimbangkan faktor cuaca di Maluku.

“Pada bulan itu kondisi lautan di Banda Neira sendiri relatif tenang, dan itu bisa membuka peluang bagi bertambahnya minat wisatawan ke Banda Neira,” ujarnya pula.

Dalam Festival Banda Neira diselenggarakan berbagai kegiatan budaya di dalamnya, seperti buka kampung, lomba perahu belang, cakalele banda, kasih makan hutan dan laut, pameran ekonomi kreatif, serta acara hiburan seperti penampilan tarian kreasi wonderful Maluku, stand up comedy, puisi milenial, dan dialog interaktif.
Baca juga: Rumah Pengasingan Bung Hatta diajukan jadi kawasan cagar budaya
Baca juga: Ganjar kunjungi rumah pengasingan Bung Hatta di Banda Neira