Istanbul (ANTARA) - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan ada upaya pembakaran baru di markas besarnya di Yerusalem pada Selasa malam.

UNRWA mengatakan para pelakunya adalah anak-anak dan remaja Israel.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut.

“Upaya pembakaran lainnya dilakukan oleh anak-anak dan remaja Israel di UNRWA di Yerusalem tadi malam. Ini harus dihentikan,” ujar Lazzarini di akun sosial media X.

Lazzarini juga membagikan video dari saluran media Israel yang menunjukkan upaya pembakaran tersebut.

Badan PBB tersebut pekan lalu mengutuk protes yang dilakukan oleh kelompok sayap kanan Israel di luar kantor pusatnya di Yerusalem Timur.

Kelompok sayap kanan melakukan aksi protes di luar kantor UNRWA di lingkungan Sheikh Jarrah pada Selasa malam lalu untuk menuntut penutupan badan tersebut.

Aksi protes demonstran yang mencoba menyerbu lokasi tersebut, digerakkan oleh Wakil Walikota Yerusalem Barat Aryeh King.

“Protes yang diserukan oleh anggota terpilih kotamadya Yerusalem ini tidak lain adalah pelecehan, intimidasi, vandalisme, dan perusakan properti PBB,” kata Lazzarini di akun X-nya.

“Ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi,” ujar dia menambahkan.

Lazzarini meminta pihak berwenang Israel untuk "melindungi lokasi, operasi, dan staf PBB setiap saat.”

UNRWA menghadapi tekanan warga Israel atas tuduhan yang tidak terbukti bahwa beberapa staf badan tersebut terlibat serangan lintas batas terhadap Israel oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober lalu.

Amerika Serikat dan beberapa negara sekutu Barat awalnya menangguhkan pendanaan untuk UNRWA pada Januari, namun negara-negara lain seperti Uni Eropa, Kanada, dan Swedia kemudian membatalkan penangguhan dan berencana melanjutkan pendanaan.

UNRWA dibentuk oleh Majelis Umum PBB lebih dari 70 tahun yang lalu untuk membantu warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari tanah mereka.

Badan ini memberikan dukungan penting kepada jutaan pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, Suriah dan wilayah lain di mana sejumlah besar warga Palestina tinggal.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: UNRWA sebut pemukim Israel bakar perimeter kantor mereka dua kali
Baca juga: UNRWA tolak desakan Israel untuk evakuasi dari Rafah