Satgas Pangan TNI dukung optimalisasi program pompanisasi Kementan
15 Mei 2024 14:39 WIB
Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes TNI mengecek jalannya program pompanisasi dan perluasan areal tanam (PAT) di di Dusun Bakalan Lor Desa Bligo Kecamatan Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (15/5/2024). ANTARA/HO-Humas Kementan
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes TNI mendukung optimalisasi program pompanisasi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian sehingga mewujudkan ketahanan pangan di Tanah Air.
“Pompanisasi adalah program masa depan bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat di dunia sehingga ke depan tidak perlu impor lagi hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata Kepala Satgas Pangan Mabes TNI Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes TNI mengecek jalannya program pompanisasi dan perluasan areal tanam (PAT) di Dusun Bakalan Lor Desa Bligo Kecamatan Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: Mentan optimistis pompanisasi bisa hasilkan Rp150 triliun bagi Jabar
Menurut Rizal petani dan pertanian adalah tulang punggung negara, juga menjadi pahlawan bangsa. Oleh sebab itu, program ketahanan pangan khususnya pompanisasi bisa membantu suksesnya produktivitas pangan sehingga nantinya Indonesia tidak lagi mengimpor beras dari negara lain.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja TNI dalam mendukung pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas nasional sehingga ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia,” ujar Rizal.
Rizal menegaskan TNI akan mengawal sekaligus mendukung penuh upaya Kementan terkait program pompanisasi sebagai salah satu upaya perluasan areal tanam di tengah kekeringan dampak fenomena perubahan iklim El Nino berkepanjangan.
Dia berharap dengan dukungan tersebut Indonesia bisa menjadi tumpuan dan harapan berbagai negara dalam mengakses pangan yang berkelanjutan.
"Harapan kami kita semua sama-sama mengabdikan diri pada bangsa dan negara melalui sektor pertanian. Dan kita juga bisa memperkuat visi misi bersama yaitu mewujudkan program ketahanan pangan di seluruh Indonesia," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Bligo Sukiyanto menyampaikan terima kasih atas kolaborasi TNI dan Kementan dalam memenuhi kebutuhan air di wilayahnya.
Menurut Sukiyanto dengan fasilitas pompa maka perluasan tanam yang dilakukan dapat mempercepat peningkatan produksi nasional.
"Kami selaku Kades mewakili rekan rekan petani sangat berterima kasih kepada jajaran Kementan dan TNI dalam penyediaan pompa. Dan memang inilah yang kami butuhkan untuk meningkatkan produktivitas," katanya.
Baca juga: Kementan bantu petani maksimalkan pompanisasi di Purbalingga Jateng
Dalam pengecekan Satgas Pangan di Magelang, turut dihadiri Dandim 0705/ Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, Kasdim Mayor Inf Joko Nugroho, Pabanda Wanmil Sterdam Kodam IV/ Diponegoro Mayor Inf Wongso, para perwira Staf Kodim, Danramil 18/ Ngluwar, Babinsa, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di masing-masing dusun dan anggota kelompok tani di wilayah Kecamatan Ngluwar.
Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah sebagai solusi cepat dalam meningkatkan produktivitas pertanian dalam di tengah El Nno berkepanjangan.
Menurut Mentan, pompanisasi bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif. Karena dengan program tersebut, lahan sawah tetap dapat diairi melalui air dari sungai yang tak pernah kering.
"Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektare, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 50 hektare saja per pompa, itu artinya bisa 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 hektare ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton padi. Itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani Rp15 triliun per tahun. Artinya apa? ekonomi bergerak di desa," kata Amran.
“Pompanisasi adalah program masa depan bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat di dunia sehingga ke depan tidak perlu impor lagi hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata Kepala Satgas Pangan Mabes TNI Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes TNI mengecek jalannya program pompanisasi dan perluasan areal tanam (PAT) di Dusun Bakalan Lor Desa Bligo Kecamatan Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: Mentan optimistis pompanisasi bisa hasilkan Rp150 triliun bagi Jabar
Menurut Rizal petani dan pertanian adalah tulang punggung negara, juga menjadi pahlawan bangsa. Oleh sebab itu, program ketahanan pangan khususnya pompanisasi bisa membantu suksesnya produktivitas pangan sehingga nantinya Indonesia tidak lagi mengimpor beras dari negara lain.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja TNI dalam mendukung pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas nasional sehingga ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia,” ujar Rizal.
Rizal menegaskan TNI akan mengawal sekaligus mendukung penuh upaya Kementan terkait program pompanisasi sebagai salah satu upaya perluasan areal tanam di tengah kekeringan dampak fenomena perubahan iklim El Nino berkepanjangan.
Dia berharap dengan dukungan tersebut Indonesia bisa menjadi tumpuan dan harapan berbagai negara dalam mengakses pangan yang berkelanjutan.
"Harapan kami kita semua sama-sama mengabdikan diri pada bangsa dan negara melalui sektor pertanian. Dan kita juga bisa memperkuat visi misi bersama yaitu mewujudkan program ketahanan pangan di seluruh Indonesia," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Bligo Sukiyanto menyampaikan terima kasih atas kolaborasi TNI dan Kementan dalam memenuhi kebutuhan air di wilayahnya.
Menurut Sukiyanto dengan fasilitas pompa maka perluasan tanam yang dilakukan dapat mempercepat peningkatan produksi nasional.
"Kami selaku Kades mewakili rekan rekan petani sangat berterima kasih kepada jajaran Kementan dan TNI dalam penyediaan pompa. Dan memang inilah yang kami butuhkan untuk meningkatkan produktivitas," katanya.
Baca juga: Kementan bantu petani maksimalkan pompanisasi di Purbalingga Jateng
Dalam pengecekan Satgas Pangan di Magelang, turut dihadiri Dandim 0705/ Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, Kasdim Mayor Inf Joko Nugroho, Pabanda Wanmil Sterdam Kodam IV/ Diponegoro Mayor Inf Wongso, para perwira Staf Kodim, Danramil 18/ Ngluwar, Babinsa, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di masing-masing dusun dan anggota kelompok tani di wilayah Kecamatan Ngluwar.
Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah sebagai solusi cepat dalam meningkatkan produktivitas pertanian dalam di tengah El Nno berkepanjangan.
Menurut Mentan, pompanisasi bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif. Karena dengan program tersebut, lahan sawah tetap dapat diairi melalui air dari sungai yang tak pernah kering.
"Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektare, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 50 hektare saja per pompa, itu artinya bisa 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 hektare ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton padi. Itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani Rp15 triliun per tahun. Artinya apa? ekonomi bergerak di desa," kata Amran.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: