Jakarta (ANTARA) - PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) mencatat bahwa jumlah klaim kesehatan yang dibayarkan pihaknya sepanjang kuartal pertama tahun ini meningkat sebesar 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

“Dari klaim yang sudah kami bayarkan, klaim kesehatan meningkat 20 persen yoy, salah satunya penyebabnya adalah inflasi medis yang meningkat selama beberapa tahun terakhir,” ujar CEO & Presiden MSIG Life Direktur Wianto Chen dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu.

Ia menuturkan bahwa total klaim yang dibayarkan pihaknya selama kuartal pertama 2024, yang terdiri dari klaim meninggal dunia dan klaim kesehatan, adalah sebesar Rp164 miliar.

Menurutnya, total klaim tersebut didominasi oleh klaim kesehatan. Klaim kesehatan terbanyak digunakan untuk membayar perawatan akibat infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), infeksi pencernaan, tifus, hingga demam berdarah dengue (DBD).

“Perusahaan terus mewujudkan komitmen untuk menjaga ketahanan finansial nasabah dan keluarga tetap kokoh dengan membayarkan kewajiban sesuai ketentuan yang tertera pada polis,” kata Wianto.

Head of Customer & Marketing MSIG Life Lukman Auliadi menyatakan bahwa walaupun jumlah klaim yang dibayar meningkat, kondisi finansial perusahaan tetap sehat.

Hal tersebut ditunjukkan oleh rasio Risk Based Capital (RBC) yang terus terjaga sebesar 1.998 persen pada Maret 2024, jauh melebihi ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.

Ia pun mengatakan bahwa tingginya kasus klaim atas beberapa penyakit seperti DBD, ISPA, hingga infeksi pencernaan perlu diwaspadai.

“Untuk itu, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menjaga gaya hidup sehat, memperhatikan asupan nutrisi, menjaga lingkungan sekitar tetap bersih, dan berolahraga dengan cukup, khususnya di musim pancaroba seperti saat ini,” ucap Lukman.