Noor mengatakan Baznas siap menyambut baik program pemerintah yang akan datang dalam menyelenggarakan program tersebut, dengan cara memberdayakan kekuatan-kekuatan Baznas yang tersedia di hampir seluruh penjuru Indonesia.
Ia menekankan pihaknya siap membantu program tersebut, selama tidak ada kapitalisasi atau upaya mencari keuntungan di dalamnya.
"Insyallah kami mampu, asal tak ada kapitalisasi di situ, tak cari untung di situ," katanya menegaskan.
Noor menjelaskan pelibatan Baznas dalam program tersebut bisa menjadi salah satu upaya dalam memberdayakan para mustahik atau penerima zakat.
"Mustahik yang boleh dapat untung, tetapi kami (Baznas) sifatnya hanya memberi pendampingan," ujarnya.
Menurut Noor, dengan Rp15 ribu yang dianggarkan per anak dapat dijadikan menu yang enak dan bergizi, terlebih bagi masyarakat yang tinggal di desa.
Selain itu, ia menilai pengembangan program makan siang gratis berbasis pemberdayaan masyarakat ini dapat menjadi sebuah gerakan komunitas luar biasa dan terkontrol secara religi.
Baca juga: Baznas bangun jembatan darurat untuk korban banjir bandang Sumbar
Baca juga: Haidar Alwi saran program makan siang gratis tidak penuh dibiayai APBN
Baca juga: Gibran: Program makan siang gratis perlu perhatian khusus