"Kami tetap membutuhkan koalisi untuk mencalonkan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub)," kata Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar di Jakarta, Rabu.
Dalam komunikasi politik ini, dia menegaskan bahwa setiap kegiatan selalu dilaporkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dengan tujuan untuk menyamakan visi dan misi dalam membangun Jakarta.
Baca juga: KPU DKI beri waktu tiga hari bagi Dharma Pongrekun unggah dukungan
"Kami juga menjaga komunikasi dengan partai-partai lain seperti Gerindra, Demokrat, dan Gelora," kata Bupati Tangerang periode 2013-2023 tersebut.
Dia berharap pertemuan ini juga mampu membangun komunikasi dengan partai-partai lain seperti PDIP, Nasdem, dan Gerindra yang ditargetkan akan adanya koalisi besar.
"PKS meski menang di Jakarta, belum cukup untuk maju sendiri, maka kita koalisi dengan siapa pun untuk bersama-sama di Jakarta," kata Khoirudin.
Baca juga: Calon independen tak penuhi syarat bisa maju lewat jalur parpol
"Mudah-mudahan partai-partai bisa sama-sama membentuk koalisi besar untuk cagub dan cawagub," ujarnya.
Terjalinnya komunikasi yang baik antara Golkar dan PKS diharapkan melahirkan semangat demokrasi dan bekerja sama demi Jakarta yang lebih baik.
"Nanti Agustus itu adalah masa pendaftaran bagi parpol yakni diusung oleh parpol atau gabungan parpol 20 persen kursi di DPRD DKI, atau 25 persen akumulasi suara sah di DPRD," kata Kepala Divisi Teknis KPU DKI Jakarta Dody Wijaya.
Baca juga: Guz Jazil sebut PKB-PKS berpeluang koalisi di Pilkada Jakarta
PKS memperoleh 18 kursi DPRD DKI 2024-2029. Sedangkan Golkar mendapatkan 10 kursi pada periode 2024-2029.