Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan pentingnya mengatasi kondisi fragmentasi habitat satwa dengan membangun koridor penghubung habitat sebagai salah satu cara menekan konflik satwa liar dan manusia.

Ketika membuka Pekan Keanekaragaman Hayati di Jakarta, Rabu, Wamen LHK Alue Dohong mengatakan meski sudah menghasilkan berbagai prestasi dalam upaya konservasi hewan terancam punah, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan termasuk fragmentasi habitat para satwa.

"Saya sering melihat kejadian konflik satwa dengan manusia itu akan terus terjadi kalau kondisi fragmentasi habitat itu terjadi dan kawasan-kawasan konservasi ini terisolasi sendiri tanpa ada connected corridors-nya," kata Alue.

Oleh karena itu, dia mendorong agar wilayah di Indonesia yang memiliki kondisi habitat terfragmentasi atau terpisah-pisah satu dengan lainnya dan sering timbul konflik satwa dengan manusia seperti Riau untuk dapat memiliki koridor penghubung antarhabitat.

Menurutnya, perlu dilakukan semacam langkah tegas untuk membangun koridor-koridor yang menghubungkan kawasan konservasi yang terisolasi. Memastikan keleluasaan penjelajahan satwa liar dan memperkecil interaksi dengan manusia yang dapat berujung kepada konflik.

"Tidak peduli apakah ada sawit yang kita buang sebagian, kita bangun kembali, supaya dia saling terhubung. Hanya cara-cara itu yang bisa menekan atau meminimalkan konflik manusia dengan satwa," kata Alue.

Dia mengingatkan jika tidak dilakukan langkah yang lebih tegas termasuk membangun koridor penghubung maka konflik satwa liar dan manusia masih akan terus terjadi di Indonesia.

"Karena tadi faktor kualitasnya ekosistem yang terisolasi juga sangat mengganggu karena kalau pakannya tidak tersedia dia akan lari keluar. Dia akan berinteraksi dengan manusia, jadi penting kita lakukan itu," demikian Alue Dohong.

Baca juga: Wamen LHK: Indonesia toreh beragam keberhasilan cegah kepunahan satwa
Baca juga: BKSDA Sumbar turunkan tim tangani konflik harimau mangsa ternak
Baca juga: Otorita IKN merancang langkah cegah konflik manusia dan satwa liar