"Kami sebagai perusahaan minyak bumi dan gas (migas) mendukung energi transisi sebagai mana agenda besar pemerintah maupun internasional untuk menekan dampak perubahan iklim," kata Manager Capilat Market Medco Energi Ridho Wahyudi dalam acara Indonesia Petroleum Association Conference & Exhibition (IPA Convex) 2024 di Tangerang, Banten, Selasa (14/5).
Ia mengemukakan selama masa transisi menuju bebas emisi, sektor migas akan tetap berperan penting dalam mengamankan pasokan energi.
Baca juga: Menteri ESDM sebut gas bumi jadi solusi penyediaan energi bersih
Medco Energi berupaya tahun 2025 emisi karbon dapat ditekan sebesar 20 persen, namun pada tahun 2023 perusahaan migas tersebut mampu menekan emisi di angka 25 persen.
Guna menjaga konsistensi itu pihaknya memperkuat program-program pendukung lainnya ke depan, sehingga tahun ke tahun emisi karbon dapat ditekan sejauh mungkin.
"Kolaborasi bersama pemerintah juga bagian yang tidak terpisahkan dalam dalam mewujudkan NZE," ucap Ridho.
Tujuan pengendalian dampak perubahan iklim untuk mencapai keseimbangan antara emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer dan emisi yang dapat dihilangkan.
Baca juga: Tim Bank Dunia gali informasi program penurunan emisi karbon di Kaltim
Baca juga: Menteri LHK: Integritas lingkungan penting dalam perdagangan karbon