Dalam laman Kemenpora yang dipantau di Jakarta, Selasa, Dito menyarankan kepada Kemenparekraf untuk melibatkan Kemenpora dalam pengelolaan dana tersebut, karena memiliki badan layanan umum (BLU) yang telah berpengalaman dalam pengelolaan dana usaha, yaitu Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan (LPDUK).
"Kalau saran saya, bisa bekerja sama dengan LPDUK, karena LPDUK memang kami persiapkan untuk itu. Harapannya LPDUK ini bisa membiayai kegiatan kepemudaan dan keolahragaan," kata dia di Ruang Rapat Lantai 10 Graha Kemenpora.
Menpora membeberkan, kementerian yang dipimpinnya saat ini sedang merencanakan untuk memperluas tugas dan fungsi LPDUK, sehingga cakupan pengelolaan yang bisa dilakukan badan tersebut dalam penyelenggaraan berbagai kegiatannya menjadi lebih luas.
Dengan adanya rencana penyusunan ITQF, lanjut Dito, tentu hal itu bisa menjadi momen kerja sama dalam memaksimalkan peran tersebut.
Baca juga: Menpora sebut hadirkan Red Sparks sebagai aksi transformasi LPDUK
Lebih lanjut dia membeberkan, jika nantinya disepakati LPDUK selaku pengelola dana kegiatan itu, maka perlu dibicarakan lebih lanjut khususnya berkaitan dengan payung hukum dan nomenklaturnya.
Setelah itu, menurut menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju tersebut, Kemenpora dan Kemenparekraf tentu akan membahas rencana penyusunan IQTF lebih lanjut.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo yang hadir bersama jajaran Kemenparekraf memaparkan, kementeriannya berkomitmen mengembangkan industri pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan merencanakan program IQTF.
"IQTF adalah program pendanaan yang bertujuan untuk mendukung event pariwisata yang berpotensi menjadi daya tarik wisata, meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tujuan wisata," kata Angela.
Ia menambahkan, salah satu aspek penting dalam pengembangan program IQTF adalah penyusunan kriteria dan skema pembiayaan event yang dapat didukung melalui program ini.
Kemenparekraf membahas rencana itu dengan Kemenpora RI karena di antara event kepariwisataan tersebut bersifat keolahragaan.
"Kami punya pekerjaan rumah yang besar untuk mendukung atau mendanai kegiatan-kegiatan yang kaitannya dengan program pemerintah, seperti MotoGP dan Power Boat, karena kami melihat ada peluang besar dalam kepariwisataan dan keolahragaan," ujar Angela.
Baca juga: Menpora minta LPDUK maksimalkan potensi dari event di Indonesia