Wakil PM Singapura janjikan lebih banyak komunikasi publik
14 Mei 2024 23:21 WIB
Arsip - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) dan Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong (kiri) sebagai pembicara saat Seminar on Financing Transition in ASEAN di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Kamis (30/3/2023). Seminar tersebut merupakan rangkaian ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) yang mengusung tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.
Singapura (ANTARA) - Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong berjanji untuk mengadakan lebih banyak konferensi pers, sehingga pemerintah dapat mengkomunikasikan pemikiran dan pertimbangannya dengan lebih baik kepada publik.
Wong, dikutip media lokal setempat pada Selasa, menjelaskan bahwa ada masanya Pemerintah Singapura sering mengadakan konferensi pers seperti saat pandemi COVID-19 untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Konferensi pers mingguan tersebut diadakan untuk memberikan informasi terkini kepada publik mengenai situasi COVID-19, serta langkah-langkah terbaru untuk mengendalikan pandemi, kata dia.
Wong menilai bahwa menurutnya sesi seperti itu bermanfaat, meskipun dia tidak berencana mengadakan konferensi pers dengan frekuensi sesering itu.
Hal itu dikatakannya dua hari sebelum ia dilantik sebagai Perdana Menteri Singapura berikutnya.
Ia juga menjelaskan alasan penggantian nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (MCI) menjadi Kementerian Pembangunan Digital dan Informasi (MDDI), yang menurutnya bukan sekadar upaya penggantian nama semata.
Kemudian mengenai Kantor Negara Cerdas dan Pemerintahan Digital (SNDGO) dan Badan Teknologi Pemerintah (GovTech) di bawah Kantor Perdana Menteri, Wong mengatakan SNDGO dan GovTech telah memimpin beberapa inisiatif digitalisasi, demikian juga dengan MCI yang sudah eksis.
Wong mengatakan daripada melakukannya secara terpisah, lebih baik secara administratif menggabungkan upaya-upaya tersebut sebagai bagian dari strategi digital nasional yang koheren.
Menurut Wong, strategi tersebut juga akan mencakup bidang-bidang baru seperti kecerdasan buatan dan teknologi digital lainnya.
Ia juga menegaskan bahwa nama baru tersebut mencerminkan pola pikir dan orientasi baru.
Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Singapura Josephine Teo mengatakan penggantian nama menjadi MDDI merupakan langkah yang bermakna dan tepat waktu, guna mencerminkan portofolio digital kementerian yang lebih luas, serta mengakui peluang dan tantangan baru di era digital.
Dia menambahkan bahwa kementerian yang baru dibentuk tersebut akan mengawasi keamanan siber dan regulasi infrastruktur digital, perlindungan data dan konten daring, serta mendorong pengembangan dan penerapan teknologi dan kemampuan digital.
Penggantian nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (MCI) menjadi Kementerian Pembangunan Digital dan Informasi (MDDI) akan berlaku mulai 8 Juli mendatang.
Sumber:VNA-OANA
Baca juga: Wakil Perdana Menteri Singapura lakukan kunjungan kerja ke Malaysia
Baca juga: Indonesia-Singapura rayakan keragaman budaya dan harmoni
Wong, dikutip media lokal setempat pada Selasa, menjelaskan bahwa ada masanya Pemerintah Singapura sering mengadakan konferensi pers seperti saat pandemi COVID-19 untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Konferensi pers mingguan tersebut diadakan untuk memberikan informasi terkini kepada publik mengenai situasi COVID-19, serta langkah-langkah terbaru untuk mengendalikan pandemi, kata dia.
Wong menilai bahwa menurutnya sesi seperti itu bermanfaat, meskipun dia tidak berencana mengadakan konferensi pers dengan frekuensi sesering itu.
Hal itu dikatakannya dua hari sebelum ia dilantik sebagai Perdana Menteri Singapura berikutnya.
Ia juga menjelaskan alasan penggantian nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (MCI) menjadi Kementerian Pembangunan Digital dan Informasi (MDDI), yang menurutnya bukan sekadar upaya penggantian nama semata.
Kemudian mengenai Kantor Negara Cerdas dan Pemerintahan Digital (SNDGO) dan Badan Teknologi Pemerintah (GovTech) di bawah Kantor Perdana Menteri, Wong mengatakan SNDGO dan GovTech telah memimpin beberapa inisiatif digitalisasi, demikian juga dengan MCI yang sudah eksis.
Wong mengatakan daripada melakukannya secara terpisah, lebih baik secara administratif menggabungkan upaya-upaya tersebut sebagai bagian dari strategi digital nasional yang koheren.
Menurut Wong, strategi tersebut juga akan mencakup bidang-bidang baru seperti kecerdasan buatan dan teknologi digital lainnya.
Ia juga menegaskan bahwa nama baru tersebut mencerminkan pola pikir dan orientasi baru.
Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Singapura Josephine Teo mengatakan penggantian nama menjadi MDDI merupakan langkah yang bermakna dan tepat waktu, guna mencerminkan portofolio digital kementerian yang lebih luas, serta mengakui peluang dan tantangan baru di era digital.
Dia menambahkan bahwa kementerian yang baru dibentuk tersebut akan mengawasi keamanan siber dan regulasi infrastruktur digital, perlindungan data dan konten daring, serta mendorong pengembangan dan penerapan teknologi dan kemampuan digital.
Penggantian nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (MCI) menjadi Kementerian Pembangunan Digital dan Informasi (MDDI) akan berlaku mulai 8 Juli mendatang.
Sumber:VNA-OANA
Baca juga: Wakil Perdana Menteri Singapura lakukan kunjungan kerja ke Malaysia
Baca juga: Indonesia-Singapura rayakan keragaman budaya dan harmoni
Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: