Makassar (ANTARA News) - Pesilat andalan Sulawesi Selatan yang juga peraih perak SEA Games Myanmar Awaluddin, mengaku kecewa dengan penilain juri yang dinilai tidak sportif ketika menghadapi pesilat tuan rumah di babak final SEA Games 2013.

Awaluddin di Makassar, Kamis, juga mengaku tidak menyangka akhirnya gagal menyumbangkan medali emas bagi Indonesia meski menghadapi lawan yang secara kualitas tidak begitu menjanjikan.

"Saya ingat sekali saat itu melakukan tendangan namun justru lawan yang mendapatkan poin. Saya juga tidak kecewa dengan penampilan saya melainkan penilain juri yang tidak adil," kata Awaluddin yang mengaku baru tiba di Makassar.

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) itu menyatakan dirinya tidak akan merasa kecewa jika lawan yang dihadapi memang lebih unggul secara kualitas. Apalagi setiap pertandingan itu memang harus ada yang kalah dan menang.

Namun yang menjadi masalah, menurut dia, jika lawan yang dihadapi pada dasarnya hanya memiliki kualitas yang tidak istimewa namun justru dinyatakan sebagai pemenang.

"Kita memang merasa dipermainkan di Myanmar. Jika juri bisa menjalankan tugasnya dengan baik maka kami bisa meloloskan 5 pesilat dinomor tanding," katanya.

Setelah pulang di Tanah Air 16 Desember 2013, seluruh pesilat dipersilahkan untuk pulang ke daerah masing-masing. Selanjutnya akan kembali berkumpul di Jakarta dua minggu kedepan.

"Johan yang juga dari Sulsel rencananya tiba malam ini di Makassar. Soal bonus dan sebagainya, kita sebagai atlet tentu kita berharap itu diakomodasi," katanya.

Sekum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sulawesi Selatan Nuhkrawi Nawir tetap memberikan apresiasi luar biasa terhadap keberhasilan dua pesilatnya merebut medali perak dan perunggu di SEA Games Myanmar 2013.

Menurut dia, perolehan yang diraih Awaluddin (perak/kelas B) serta Johan yang merebut medali perunggu di kelas A memang tidak sesuai target awal yakni medali emas. Namun dirinya tetap menilai apa yang diraih keduanya sudah maksimal dan tetap membanggakan.

IPSI Sulsel sejak awal memang cukup optimistis bahwa Johan bisa merebut medali emas. Salah satu alasannya karena mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) itu merupakan peraih emas di kejuaraan internasional di Thailand 2012 dan Belgia 2013.

Sedangkan Awaluddin juga memiliki potensi setelah sebelumnya juga sukses di PON 2012 serta berhasil meraih emas pada Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) ASEAN XVI di Viantine, Laos, 12-20 Desember 2012.

"Johan yang sebelumnya kita harapkan bisa menyumbangkan medali emas ternyata meleset dengan hanya medali perunggu. Adapun Awaluddin meski kalah difinal namun tetap membuktikan layak mewakili Indonesia di SEA Games 2013," jelasnya.

(KR-AKR/A034)