Roma (ANTARA News) - Inter Milan akan berupaya menambah penderitaan rival sekotanya AC Milan, namun sangat disayangkan bagi juara Italia 18 kali itu, para penggemar mereka yang paling fanatik akan absen dari pertandingan "derby" pada Minggu itu.

Pengadilan disiplin Liga Italia memerintah penutupan sektor tribun utara San Siro pada dua pertandingan, untuk menghukum pendukung garis keras Inter karena lagu-lagu menyerang yang ditujukan kepada para penggemar Napoli saat mereka kalah 2-4 pada akhir pekan silam.

Keputusan itu juga memicu kemarahan para pendukung Milan, yang berargumen bahwa pertandingan itu sekarang akan dimainkan dalam suasana yang lebih tenang dibandingkan biasanya, dan banyak kubu pendukung yang menyarankan untuk memboikot pertandingan Minggu sebagai bentuk protes.

"Inter memiliki hak untuk mengajukan banding terhadap keputusan itu karena derby tanpa curva (sebutan untuk penggemar fanatik yang menguasai bagian kurva di stadion) kehilangan sedikit gairahnya. Saya mengharapkan ada berita mengenai hal ini sebelum pertandingan," kata kapten Inter Javier Zanetti kepada para pewarta.

Meski dalam suasana yang tidak terlalu ramai, Inter akan berupaya mengonfirmasi kebangkitan mereka di bawah pelatih baru Walter Mazzarri setelah penampilan buruk musim lalu yang membuat mereka tidak dapat berpartisipasi di Eropa.

Dengan satu putaran pertandingan yang akan dimainkan sebelum libur musim dingin, Inter berada di peringkat kelima dengan 28 angka, dengan catatan 36 gol dari 16 pertandingan, jumlah gol terbanyak di liga.

Bagaimanapun, mereka terpaut tujuh angka dari tim peringkat ketiga Napoli setelah kalah di San Paolo pada Minggu lalu, dan mereka akan berharap pasukan Rafael Benitez kehilangan angka di markas Cagliari pada Sabtu (19.45 GMT) untuk membuat mereka tetap menempel zona Liga Champions.

Milan secara tidak terduga terdampar di peringkat ke-10 dengan 19 angka, tertinggal sembilan angka dari rival sekota mereka dan 24 angka dari pemuncak klasemen Juventus, setelah hanya memenangi empat pertandingan liga.

Meski tampil biasa-biasa saja, mereka merupakan satu-satunya klub Italia yang melaju ke fase gugur Liga Champions dan terdapat harapan bahwa kemenangan pada pertandingan "derby" akan menjadi landasan kebangkitan seperti yang terjadi musim lalu, ketika mereka bangkit dari posisi buruk untuk mengamankan tiket Liga Champions pada hari terakhir.

Musim mereka dihantam cedera yang menimpa penyerang Giampaolo Pazzini dan Stephan El Shaarawy, berbagai masalah di dewan direksi, dan ketidak pastian mengenai posisi pelatih Massimiliano Allegri.

Pada Kamis Silvio Berlusconi mengatakan bahwa ia akan memulai untuk kembali memiliki hubungan dekat dengan klub, menyusul didepaknya dia dari parlemen Italia.

"Ingat ketika saya datang ke sini kami berada di Serie B dan saya berjanji bahwa saya akan menjadikan Milan sebagai tim terbaik di dunia. Tidak seorang pun percaya kepada saya, bahkan para pemain," kata Berlusconi.

"Sekarang saya akan kembali untuk bekerja secara pribadi di tim agar apat bangkit di liga dan Liga Champions," demikian Reuters.

(H-RF)