ADMR penuhi janji gunakan dana IPO untuk 'capex' dan bayar utang
14 Mei 2024 19:54 WIB
Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) Christian Ariano Rachmat (ketiga kiri) berjabat tangan dengan, dari kiri, Direktur Heri Gunawan, Direktur Hendri Tamrin, Wakil Presiden Direktur Iwan Dewono Budiyuwono, Direktur Wito Krisnahadi dan Direktur Totok Azhariyanto, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (14/5/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.
Jakarta (ANTARA) - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) melaporkan telah memenuhi janji mereka dengan merealisasikan dana hasil penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang total senilai Rp639,08 miliar untuk belanja modal (capex) anak perusahaan dan pembayaran pinjaman ke perusahaan induk.
“ADMR telah merealisasikan seluruh dana IPO sesuai peruntukannya,” ujar Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat yang disapa Aryo dalam Konferensi Pers setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024, di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa.
Aryo merincikan, perseroan telah menggunakan dana hasil IPO senilai Rp342,76 miliar sebagai pinjaman kepada anak perusahaan yaitu PT Maruwai Coal yang digunakan untuk belanja modal.
Kemudian, sisanya yang senilai Rp296,32 miliar digunakan untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman kepada perusahaan induk, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Aryo menjelaskan, perseroan telah mencapai kinerja keuangan dan operasional yang memuaskan selama tahun 2023, bahkan melampaui target dengan dukungan pasar yang kondusif dan tim kerja yang solid.
Menurutnya, fundamental industri batu bara metalurgi (metalurgi coal) tetap menjanjikan ke depan, dan produk environment perseroan semakin disambut baik dan diakui oleh pasar, baik domestik ataupun global.
“Dengan demikian, kami melanjutkan investasi pada infrastruktur pertambangan guna mendukung pertumbuhan produksi dan terus mengembangkan pasar bagi produk metalurgi ini,” ujar Aryo.
Pada tahun ini, ia menjelaskan perseroan mengalokasikan belanja modal senilai 175 juta dolar AS sampai 250 juta dolar AS untuk pembangunan smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan proyek-proyek infrastruktur PT Maruwai Coal (MC).
"Mengingat komoditas perusahaan ada metalurgi dan aluminium, perusahaan membutuhkan capex yang besar (untuk mengolah) dan mengoptimalkan cadangan yang ada," ujar Aryo.
Hingga kuartal I-2024, perseroan telah menggunakan belanja modal senilai 77,1 juta dolar AS atau meningkat 257 persen year on year (yoy) dibandingkan kuartal I- 2023.
Baca juga: Adaro Minerals raih laba bersih 116 juta dolar AS di kuartal I-2024
Baca juga: PT ADMR fokus produksi metalurgi coal dan bangun smelter aluminium
“ADMR telah merealisasikan seluruh dana IPO sesuai peruntukannya,” ujar Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat yang disapa Aryo dalam Konferensi Pers setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024, di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa.
Aryo merincikan, perseroan telah menggunakan dana hasil IPO senilai Rp342,76 miliar sebagai pinjaman kepada anak perusahaan yaitu PT Maruwai Coal yang digunakan untuk belanja modal.
Kemudian, sisanya yang senilai Rp296,32 miliar digunakan untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman kepada perusahaan induk, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Aryo menjelaskan, perseroan telah mencapai kinerja keuangan dan operasional yang memuaskan selama tahun 2023, bahkan melampaui target dengan dukungan pasar yang kondusif dan tim kerja yang solid.
Menurutnya, fundamental industri batu bara metalurgi (metalurgi coal) tetap menjanjikan ke depan, dan produk environment perseroan semakin disambut baik dan diakui oleh pasar, baik domestik ataupun global.
“Dengan demikian, kami melanjutkan investasi pada infrastruktur pertambangan guna mendukung pertumbuhan produksi dan terus mengembangkan pasar bagi produk metalurgi ini,” ujar Aryo.
Pada tahun ini, ia menjelaskan perseroan mengalokasikan belanja modal senilai 175 juta dolar AS sampai 250 juta dolar AS untuk pembangunan smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan proyek-proyek infrastruktur PT Maruwai Coal (MC).
"Mengingat komoditas perusahaan ada metalurgi dan aluminium, perusahaan membutuhkan capex yang besar (untuk mengolah) dan mengoptimalkan cadangan yang ada," ujar Aryo.
Hingga kuartal I-2024, perseroan telah menggunakan belanja modal senilai 77,1 juta dolar AS atau meningkat 257 persen year on year (yoy) dibandingkan kuartal I- 2023.
Baca juga: Adaro Minerals raih laba bersih 116 juta dolar AS di kuartal I-2024
Baca juga: PT ADMR fokus produksi metalurgi coal dan bangun smelter aluminium
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: