Medan (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Nurhayati menyampaikan harapan kepada lulusan perguruan tinggi itu benar-benar hadir di masyarakat dan mengkontribusikan ilmunya dan ikut membantu masyarakat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

"Sebagai alumni, para lulusan juga mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik almamater. Pada saat yang sama, para alumni juga memiliki kewajiban untuk terus membantu UINSU, terkhusus dalam pencapaian visi dan misinya," katanya di sela prosesi wisuda 1.908 lulusan dari berbagai fakultas dan program pascasarjana di perguruan tinggi Islam terbesar di Sumatera Utara itu di Medan, Selasa.

Ia mengatakan dalam wisuda ke-82 ini, pihaknya memilih tema wisuda "UIN Sumatera Utara untuk bangsa, Mengabdi Tanpa Henti Menyemai Moderasi Untuk Kejayaan Negeri".

Baca juga: Rektor UINSU: Gerakan sadar halal penting terus digalakan

Ada beberapa argumentasi mengapa dipilih tema tersebut. Pertama, setelah 50 Tahun perjalanan UINSU Medan, komitmen perguruan tinggi itu kepada bangsa merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

UINSU hadir untuk bangsa dan senantiasa mempertegas kontribusi dalam pembangunan bangsa yang salah satu caranya adalah dengan melahirkan alumni-alumni yang berkualitas, berintegritas dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.

Alumni UINSU yang bekerja dalam berbagai bidang kehidupan dan tidak terbatas pada bidang agama saja, tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan bangsa. Ini adalah wujud kontribusi nyata UINSU kepada bangsa.

Kedua, menyemai nilai-nilai moderasi beragama sesungguhnya adalah komitmen penuh UINSU Medan untuk terlibat secara aktif dalam rangka menata kehidupan umat beragama yang damai dan harmoni, sebagaimana yang selalu disampaikan oleh Menteri Agama Gus Yaqut bahwa agama sejatinya haruslah menjadi inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: LKBN ANTARA dan UINSU kolaborasi penyebaran informasi

Baca juga: Kemenag lakukan pendampingan kepada UINSU perkuat kelembagaan


Menurut dia, agama bukan aspirasi yang harus diperjuangkan secara formal dan menjadi negara agama atau agama resmi bagi sebuah negara. Namun, lebih dari itu, nilai-nilai agama harus menjadi nafas kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara.

"Perlu kami sampaikan bahwa para wisudawan hari ini hakikatnya adalah duta-duta bangsa dan lebih spesifik adalah duta-duta Kementerian Agama yang akan terjun dan berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat nantinya," katanya.