Bus Transjakarta digratiskan jika APBD DKI Rp100 triliun
19 Desember 2013 17:15 WIB
Armada Baru Bus Transjakarta Petugas membersihkan bus Trans Jakarta yang baru tiba datang dari China di Badan Layanan Umum Transjakarta, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Jumat (29/11). Selain dari China, beberapa negara Eropa juga menawaskan bus-bus besar ini dengan kualitas sangat prima. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama, menilai saat ini belum saatnya tarif bus Transjakarta digratiskan karena masih banyak program-program pembangunan yang menjadi prioritas.
"Nilai APBD DKI masih belum cukup untuk menyubsidi bus Transjakarta sepenuhnya dan kita masih punya program lain yang tak kalah penting," kata dia, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, pemerintah Provinsi DKI bisa menggratiskan tarif angkutan umum jika nilai APBD DKI mencapai Rp100 triliun.
"Ya, bisa-bisa saja, tapi nanti, kalau APBD DKI bisa mencapai Rp100 triliun. Intinya, kalau sekarang belum bisa kita gratiskan. Nantilah kalau nilai APBD itu bisa tercapai, baru kita bisa gratiskan angkutan umum di Jakarta," ujar Ahok.
Dia menuturkan untuk saat ini, pemerintah Provinsi DKI baru berencana menyediakan sebanyak lima bus tingkat gratis yang akan beroperasi mulai Januari 2014 mendatang dengan rute Tanah Abang-Bundaran Hotel Indonesia.
"Kalau untuk sekarang, yang gratis-gratis itu kita mulai dari bus tingkat dulu lah. Kalau untuk angkutan umum lainnya, termasuk bus Transjakarta, nanti saja, tunggu APBD cukup," tutur Ahok.
Rencananya, bus tingkat gratis tersebut akan digunakan untuk keperluan pariwisata. Bus itu akan melewati Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, sehingga wisatawan bisa berkunjung untuk berbelanja.
Jika bus tingkat tersebut mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat, maka selanjutnya rute bus pariwisata itu akan dikembangkan, diantaranya dari Blok M ke Monas, bahkan sampai Kota Tua.
"Nilai APBD DKI masih belum cukup untuk menyubsidi bus Transjakarta sepenuhnya dan kita masih punya program lain yang tak kalah penting," kata dia, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, pemerintah Provinsi DKI bisa menggratiskan tarif angkutan umum jika nilai APBD DKI mencapai Rp100 triliun.
"Ya, bisa-bisa saja, tapi nanti, kalau APBD DKI bisa mencapai Rp100 triliun. Intinya, kalau sekarang belum bisa kita gratiskan. Nantilah kalau nilai APBD itu bisa tercapai, baru kita bisa gratiskan angkutan umum di Jakarta," ujar Ahok.
Dia menuturkan untuk saat ini, pemerintah Provinsi DKI baru berencana menyediakan sebanyak lima bus tingkat gratis yang akan beroperasi mulai Januari 2014 mendatang dengan rute Tanah Abang-Bundaran Hotel Indonesia.
"Kalau untuk sekarang, yang gratis-gratis itu kita mulai dari bus tingkat dulu lah. Kalau untuk angkutan umum lainnya, termasuk bus Transjakarta, nanti saja, tunggu APBD cukup," tutur Ahok.
Rencananya, bus tingkat gratis tersebut akan digunakan untuk keperluan pariwisata. Bus itu akan melewati Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, sehingga wisatawan bisa berkunjung untuk berbelanja.
Jika bus tingkat tersebut mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat, maka selanjutnya rute bus pariwisata itu akan dikembangkan, diantaranya dari Blok M ke Monas, bahkan sampai Kota Tua.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: