Jakarta (ANTARA News) - Produksi mobil konsep Toyota Limo CNG (Compressed Natural Gas) masih menunggu regulasi dari pemerintah Republik Indonesia.

Director Corporate and External Affairs Directorate, Production and Logistic Control Directorate PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana M Tangkas mengaku pihaknya telah siap memproduksi kendaraan dengan bahan bakar gas tersebut.

"Kami siap. Tapi untuk dibuat massal kami menunggu regulasi yang jelas terlebih dahulu dari pemerintah," kata Made saat ditemui pada acara Indo-Japan Expo 2013 di Kemayoran, Jakarta, Kamis.

Tiga hal yang menurutnya masih menjadi masalah bagi mobil dengan mesin CNG yakni regulasi jelas dari pemerintah, infrastruktur serta perbedaan harga antara penggunaan bensin dengan gas.

"Tiga hal tersebut yang menurut saya masih jadi persoalan," katanya.

Kesiapan regulasi yang jelas menurut Made berhubungan langsung dengan rincian-rincian seperti faktor keamanan, standar keamanan, serta standar perawatan.

Infrastruktur sendiri berhubungan dengan ketersediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gad (SPBG) yang masih jarang di Indonesia.

"SPBG banyaknya di Jakarta, kalau ini dibawa keluar kota bagaimana," katanya.

Sedangkan faktor ketiga yakni disparitas harga BBG dengan BBM. Semakin besar disparitas tersebut, kata Made, semakin cepat pula 'balik modal' dari pengguna mobil tersebut.

"Kalau semua sudah tercapai, tidak mungkin kami akan produksi mobil konsep ini," katanya.