Bandung (ANTARA News) - Observatorium Bosscha Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Institut Teknologi Bandung (FMIPA ITB) memperkirakan puasa Ramadhan 1427 Hijriah akan dimulai pada 24 September 2006 berdasarkan perhitungan astronomi. Pakar astronomi Observatorium Bosscha F-MIPA ITB, Moeji Raharto, kepada ANTARA News, di Bandung, Selasa, mengatakan bahwa berdasarkan perhitungan astronomi, maka pada 24 September 2006 merupakan pelaksanaan hari pertama puasa, sedangkan pada 23 September 2006 merupakan Shalat Tarawih pertama. Menurut dia, pelaksanaan hilal agaknya tidak bisa dilakukan pada 22 September 2006, karena terbitnya bulan lebih cepat enam menit dibandingkan terbenamnya matahari. Ia mengatakan, ijtima pada 22 September 2006 terjadi pada 18.45 WIB, ketika kedudukan bulan di seluruh Indonesia masih berada di bawah cakrawala atau horizon. "Dengan demikian, untuk melakukan hilal sendiri tidak bisa dilakukan pada 22 September tersebut, melainkan pada 23 September 2006", katanya. Sementara itu, Kepala Observatorium Bosscha F-MIPA ITB, Taufik Hidayat, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengamatan hilal bersama-sama tim dari Departemen Agama (Depag), dan dijadwalkan dibawa ke sidang itsbath (penetapan) dimulainya puasa Ramadhan 1427 Hijriah. "Kegiatan pengamatan hilal tersebut sudah rutin dilakukan oleh Observatorium Bosscha bersama-sama dengan Depag", katanya. Dalam pengamatan hilal itu bisa saja terganggu oleh keadaan cuaca, apalagi berawan ketika tenggelamnya bulan sangat rendah, tambahnya. (*)