IMI ujicoba "Flyingboat GEVER-OS" di Situ Gintung
19 Desember 2013 00:52 WIB
ilustrasi Seorang pekerja melakukan sentuhan akhir pembuatan miniatur pesawat terbang, di Bantul, Yogyakarta, Sabtu (17/3). (FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) membuat karya yang patut dibanggakan yaitu dengan pembuatan Flyingboat GEVER-OS (perahu terbang) yang siap lepas landas dan mendarat di permukaan air.
Pesawat karya IMI itu telah diujicobakan di Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu. Perahu terbang itu akan diujicobakan untuk perdana kalinya, selain dari IMI, acara ini juga dihadiri dari TNI AL dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Semoga Flyingboat GEVER-OS karya IMI ini bisa menjadi solusi meningkatkan konektivitas dan pengawasan perairan Nusantara serta menjadi kebanggaan Indonesia," ujar Direktur Ekesekutif IMI, Y Paonganan dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (18/12).
Paonganan menjelaskan, Flyingboat GEVER-OS termasuk pesawat amfibi yang bersayap tetap dan dilengkapi dengan lambung untuk memungkinkan pendaratan di air.
Keuntungannya tentu saja bisa mendarat dan lepas landas, dan "berbaring" di air, tidak memerlukan landasan tanah. Untuk penggunaan dalam bidang pertahanan, flying boat biasanya digunakan untuk patroli maritim dan misi penyelamatan udara-laut.
Beberapa flying boat modern di dunia antara lain Shuihong 5 Tiongkok, CL-415 Kanada, Beriev Be-200 Rusia, Catalina AS, ShinMaywa Jepang, Bavar 2 Iran dan lain-lain. Beberapa diantaranya adalah flying boat bermuatan besar, salah satunya ShinMaywa.
Paonganan mengatakan, pihaknya terus menyempurnakan karya anak bangsa ini. Flyingboat GEVER-OS diharapkan bisa manjawab tantangan maritim Indonesia, sehingga nantinya Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki wahana transportasi laut yang hemat bahan bakar, memiliki kecepatan tinggi di atas kecepatan perahu atau speedboat konvensional, serta mampu terbang di atas permukaan laut dalam ketinggian 150 meter.
Prototipe Flyingboat GEVER-OS didesain, kata Paonganan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pantai, kepulauan, pengawasan wilayah pantai, mengatasi pencurian ikan, ambulans keliling, guru dan dokter antarpulau, pemetaan laut, serta wahana dalam penganggulangan bencana di laut dan kepulauan.
Berikut spesifikasi prototipe Flyingboat GEVER-OS: Daya jelajah 1.200 km, berat kosong wahana 900 kg, berat maksimum 1.600 kg, penumpang 4 orang+1 operator, lebar 220 cm, tinggi 290 cm, lebar sayap 1.220 cm, panjang 860 cm, maksimum isi tanki 220 liter, bahan bakar 98 Oktan RON/Avgas, tenaga penggerak: UL 520iS, 200HP, 5200cc, 6 Cylinder (UL-Power Aero Engines, Belgium), kecepatan maksimum: 220 Km/Jam, dan kecepatan jelajah 180 Km/Jam. (*)
Pesawat karya IMI itu telah diujicobakan di Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu. Perahu terbang itu akan diujicobakan untuk perdana kalinya, selain dari IMI, acara ini juga dihadiri dari TNI AL dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Semoga Flyingboat GEVER-OS karya IMI ini bisa menjadi solusi meningkatkan konektivitas dan pengawasan perairan Nusantara serta menjadi kebanggaan Indonesia," ujar Direktur Ekesekutif IMI, Y Paonganan dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (18/12).
Paonganan menjelaskan, Flyingboat GEVER-OS termasuk pesawat amfibi yang bersayap tetap dan dilengkapi dengan lambung untuk memungkinkan pendaratan di air.
Keuntungannya tentu saja bisa mendarat dan lepas landas, dan "berbaring" di air, tidak memerlukan landasan tanah. Untuk penggunaan dalam bidang pertahanan, flying boat biasanya digunakan untuk patroli maritim dan misi penyelamatan udara-laut.
Beberapa flying boat modern di dunia antara lain Shuihong 5 Tiongkok, CL-415 Kanada, Beriev Be-200 Rusia, Catalina AS, ShinMaywa Jepang, Bavar 2 Iran dan lain-lain. Beberapa diantaranya adalah flying boat bermuatan besar, salah satunya ShinMaywa.
Paonganan mengatakan, pihaknya terus menyempurnakan karya anak bangsa ini. Flyingboat GEVER-OS diharapkan bisa manjawab tantangan maritim Indonesia, sehingga nantinya Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki wahana transportasi laut yang hemat bahan bakar, memiliki kecepatan tinggi di atas kecepatan perahu atau speedboat konvensional, serta mampu terbang di atas permukaan laut dalam ketinggian 150 meter.
Prototipe Flyingboat GEVER-OS didesain, kata Paonganan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pantai, kepulauan, pengawasan wilayah pantai, mengatasi pencurian ikan, ambulans keliling, guru dan dokter antarpulau, pemetaan laut, serta wahana dalam penganggulangan bencana di laut dan kepulauan.
Berikut spesifikasi prototipe Flyingboat GEVER-OS: Daya jelajah 1.200 km, berat kosong wahana 900 kg, berat maksimum 1.600 kg, penumpang 4 orang+1 operator, lebar 220 cm, tinggi 290 cm, lebar sayap 1.220 cm, panjang 860 cm, maksimum isi tanki 220 liter, bahan bakar 98 Oktan RON/Avgas, tenaga penggerak: UL 520iS, 200HP, 5200cc, 6 Cylinder (UL-Power Aero Engines, Belgium), kecepatan maksimum: 220 Km/Jam, dan kecepatan jelajah 180 Km/Jam. (*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: