Jakarta (ANTARA) - Musisi asal Blitar, Hagia Septida, menghadirkan karya barunya sebagai caranya melepas luka lewat single kedua bertajuk "Berakhir Hilang".
"Berakhir Hilang" mengangkat kisah emosional seorang pasangan yang terus bertahan dengan pasangannya padahal mereka tidak mempunyai hubungan yang pasti.
Dalam keterangan persnya, Hagia Septida menyebutkan lagu ini memperlihatkan adanya keraguan diri, ketidakcocokan, dan perjuangan untuk menerima kekurangan diri sendiri ketika dihadapkan pada gambaran ideal dari pasangan yang diinginkan.
Baca juga: Maliq & D'Essentials berencana keluarkan single baru
Dalam memadukan genre Pop Folk, pria yang akrab disapa Hagi itu menghadirkan narasi yang mendalam dan mengena bagi pendengarnya.
Lagu ini mewakili babak baru baginya, baik dari segi eksplorasi musik maupun kedalaman lirik. Vokalnya membawa kejujuran yang tulus pada lagu ini, menjadikannya salah satu lagu paling penuh emosi yang pernah diciptakan.
Hal ini juga bisa tercipta karena Hagi terlibat secara langsung menjadi produser, penulis lagu, hingga penyanyi dalam lagu "Berakhir Hilang". Ia pun dibantu oleh Kalam Kalbuabdi sebagai komposer dan record engineering untuk menyempurnakannya.
Baca juga: Abeliano tuang kegelisahan hati lewat "Love Me Like You Say You Do"
"Berakhir Hilang" siap memukau pendengar dengan lirik yang jujur, melodi yang memikat dari gitar Adinfahru serta tabuhan drum dari Benny Pranama. Hagia sangat senang dapat membagikan “Berakhir Hilang” kepada para penggemar dan komunitas musik.
"Berakhir Hilang" telah resmi dirilis dan bisa dinikmati di semua platform digital streaming di Indonesia.
Baca juga: Teddy Adhitya masuki fase baru lewat single "Seperti Setiap Hari"
Baca juga: Dua musisi Indonesia luncurkan single di bawah label asal Amerika
Baca juga: Sekaranggi persembahkan lagu baru "Did I Hurt You" jelang rilis EP
Hagia Septida lepas lukanya lewat single "Berakhir Hilang"
13 Mei 2024 19:07 WIB
Hagia Septida lepas lukanya lewat single "Berakhir Hilang". (ANTARA/HO)
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: