Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan PSO (public service obligation) bidang pers kepada Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara tetap diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap keberadaan dan perjuangannya.

"Pemerintah tentu membantu, mendorong seraya melemparkan kebijakan, dan regulasi yang tepat, paling tidak PSO akan tetap kita berikan, karena itu penting bagi kemajuan LKBN Antara yang punya jasa sejarah yang luar biasa dan juga penting untuk keberlanjutan institusi ini," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam perayaan puncak Hari Ulang Tahun LKBN Antara ke-76 di Jakarta, Rabu.

HUT LKBN Antara diperingati setiap tanggal 13 Desember. Antara didirikan oleh empat sekawan, Soemanang, Adam Malik, Pandu Kartawiguna dan Albert Manoempak Sipahutar pada 13 Desember 1937. Sebagai Kantor berita perjuangan, Antara menyiarkan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 ke dunia internasional.

Presiden Yudhoyono pada perayaan HUT LKBN Antara didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono. Selain itu tampak pula sejumlah Menteri Kabinet Indonesai Bersatu II. Diantaranya tampak Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Kemanan Djoko Suyanto, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Presiden meminta agar LKBN Antara terus melakukan transformasi dan modernisasi guna mewujudkan kantor berita kelas dunia.

"LKBN Antara, teruslah untuk melakukan transformsi dan modernisasi menjadi kantor berita yang Insya Allah akan betul-betul bertaraf internasional," kata Presiden.

Sementara itu, Direktur Utama LKBN Antara Saiful Hadi mengatakan Antara terus berbenah menuju kantor berita kelas dunia, sejak diungkapkan Presiden Yudhoyono saat HUT Antara pada 2006.

Ia mengatakan, perubahan status Antara nmenjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PP No 40/2007 sekaligus memenuhi amanat UU No 40/1999 tentang Pers, ANTARA terus berjuang menjalankan peran pers sekaligus menjalankan tugas negara dan mengembangkan bisnisnya.

Antara sendiri kini telah menyebarluaskan beritanya ke 41 negara dan bekerja sama dengan 43 kantor berita dari berbagai belahan dunia baik Eropa, Timur Tengah maupun Amerika Latin.

Dalam kesempatan itu, Antara juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Balai Penyedia Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika serta perjanjian kerja dengan Optoscreen Group dalam terkait pemasangan layar LED berkualitas tinggi di seluruh Indonesia.

Perjanjian kerja dengan Optoscreen ini diharapakan menjadikan ANTARA sebagai salah satu kantor berita pertama di dunia mengoperasikan jaringan layar LED di luar ruangan terbesar di dunia untuk pemirsa di seluruh penjuru Indonesia. (M041)