Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan, Chatib Basri, mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 cuma 5,7 persen atau lebih rendah dari asumsi dalam APBN-Perubahan 2013 sebesar 6,3 persen.

"Pertumbuhan ekonomi 2013 berada pada kisaran 5,6-5,8 persen," katanya, dalam rapat kerja pemerintah dengan Komisi XI DPR, membahas evaluasi dan proyeksi perekonomian Indonesia di Jakarta, Rabu.

Basri menjelaskan, proyeksi pertumbuhan ekonomi akhir tahun itu telah mempertimbangkan angka pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2013 pada kisaran 5,7-5,8 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih stabil dibandingkan peer countries, di antara G20 hanya lebih rendah dari China yang hingga triwulan III mencapai 7,8 persen," katanya.

Dia menambahkan, untuk proyeksi laju inflasi pada 2013 diperkirakan mencapai 8,5 persen (yoy) dan rataan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir tahun mencapai kisaran Rp10.435 per dolar AS.

"Proyeksi ini sesuai kinerja inflasi hingga November 2013 yang tercatat 8,37 persen (yoy), dan kinerja nilai tukar hingga 16 Desember 2013 yang mencapai Rp12.105 per dolar AS atau terdepresiasi 23,61 persen dari awal tahun," katanya.

Ia menjelaskan pelemahan rupiah masih terjadi karena masih tinggi impor minyak, penarikan dana asing dari Indonesia, yang diakibatkan defisit neraca perdagangan serta potensi tapering off The Fed

"Selain itu, pasar masih menunggu efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah dan otoritas lainnya. Ini membuat rupiah mengalami tekanan depresiasi tertinggi," katanya.

Kemudian, harga ICP minyak rata-rata Januari-November 2013 dan hingga akhir tahun mencapai 105,73 dolar AS per barel, produksi minyak akhir 2013 diperkirakan mencapai 834.000 barel per hari dan produksi gas sebesar 1.207.000 barel setara minyak per hari.

Sedangkan, defisit neraca transaksi berjalan mulai menyempit menjadi 3,8 persen terhadap PDB atau 8,4 miliar dolar AS pada triwulan III-2013, dari triwulan sebelumnya sebesar 4,4 persen terhadap PDB atau 10 miliar dolar AS.

"Dengan demikian, tinjauan defisit transaksi berjalan 2013 adalah 3,5-3,7 persen terhadap PDB dan makin menurun pada 2014 sebesar 2,7-3,2 persen terhadap PDB," kata Basri.